Kehancuran Negeri Kaya: BBM Naik 500%

by -78 Views
Kehancuran Negeri Kaya: BBM Naik 500%

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Melonjak 500% di Kuba

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga bahan bakar minyak (BBM) melonjak signifikan hingga 500% di Kuba. Harga BBM reguler di negara Amerika Latin itu akan melonjak dari 25 peso (sekitar Rp 6.900) menjadi 135 peso (sekitar Rp 37.329).

Kenaikan juga berlaku untuk BBM premium yang naik dari 30 peso (sekitar Rp 8.299) menjadi 156 peso (sekitar Rp 43.158).

Pemerintah Kuba mengumumkan kenaikan harga tersebut secara resmi pada hari Senin dan secara serentak harga akan naik mulai 1 Februari.

Menurut pemerintah, langkah ini diambil sebagai upaya terbaru untuk mengurangi defisit anggaran. Namun, perusahaan milik negara dan operator swasta akan tetap dapat membeli bahan bakar dengan harga grosir yang naik sebesar 50%.

“Sebagian besar tarif angkutan umum akan tetap sama, namun kenaikan harga akan terjadi pada tiket pesawat domestik dan tarif bus antarprovinsi,” kata Menteri Transportasi Kuba Eduardo Rodriguez.

Langkah ini semakin memperdalam krisis biaya hidup di negara berpenduduk 11 juta jiwa itu, yang telah mengalami krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan sanksi yang diberlakukan AS, serta kelemahan struktural dalam perekonomian.

Ekonomi Kuba menyusut dua persen pada tahun 2023, sementara inflasi mencapai 30%. Sebelumnya, Kuba sempat menjadi salah satu negara dengan PDB per kapita tertinggi di Benua Amerika.

Sebelumnya pemerintah juga mengkonfirmasi kenaikan harga listrik sebesar 25% untuk konsumen perumahan utama akibat kenaikan harga gas alam.

Kenaikan BBM membuat warga khawatir, karena berdampak pada harga makanan yang diperkirakan akan melambung tinggi karena harga makanan sangat bergantung pada transportasi.

Menurut ekonom Omar Everleny Perez harga bahan bakar di Kuba sebenarnya lebih murah dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Namun, jika membandingkannya dengan gaji di negara tersebut, harganya sangat mahal.

Dengan kenaikan harga BBM ini, masyarakat Kuba kini dihadapkan pada biaya hidup yang semakin tinggi dan sulit untuk diatasi.