Mahasiswa di Kalimantan Timur Menolak Praktik Politik Dinasti

by -82 Views

Samarinda: Suara penolakan terhadap politik dinasti dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) digerakkan oleh para mahasiswa. Baru-baru ini, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Rakyat Melawan mengadakan mimbar demokrasi di halaman kampus Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.

Koordinator aksi Refinaya mengatakan bahwa mimbar demokrasi harus terus dilakukan untuk menyuarakan keadilan. Saat ini, para pemegang kekuasaan dianggap telah secara terang-terangan melanggar konstitusi dengan menerbitkan undang-undang (UU) yang merugikan rakyat.

“Saat ini negara dikuasai oleh oligarki. Mereka hadir dan mengatur supaya kekuasaan bisa dibagi. Melalui kekayaan yang dimiliki, mereka mengendalikan hukum dengan intimidasi dan penyuapan,” ujar Refinaya dalam keterangannya, Kamis, 14 Desember 2023.

Refinaya menyebut Komite Rakyat Melawan sebagai gerakan inisiatif anak muda dan rakyat di Kalimantan Timur. Mereka sepakat untuk bersama-sama mewujudkan pemenuhan HAM, demokrasi kerakyatan, kebebasan sipil, kekuatan politik, solidaritas, dan ruang aman bagi semua.

“Lawan dan kalahkan para penindas. Mari bersatu dan membuat gerakan perlawanan rakyat,” tegas mahasiswa Universitas Mulawarman itu.

Dalam aksinya, para mahasiswa tampak mengenakan topeng Guy Fawkes sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan yang dianggap tiran. Mereka juga membentangkan poster dan spanduk menolak politik dinasti dan pelanggaran HAM.

Tidak hanya mahasiswa, mimbar demokrasi itu juga diisi oleh sejumlah akademisi dari Universitas Mulawarman. Salah seorang akademisi, Purwadi, mengungkapkan bahwa tidak ada upaya penuntasan kasus pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah selama 10 tahun terakhir.

“Omong kosong ketika rezim bicara soal penanganan kejahatan HAM masa lalu,” ujar Purwadi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id (WHS)