Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, menyatakan bahwa Kurikulum Merdeka tidak berdampak pada skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia 2022. Hal ini dikarenakan Kurikulum Merdeka baru diterapkan pada tahun 2021 dan baru berjalan pada tahun 2022.
Selain itu, sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun 2022, khususnya saat survei PISA 2022, masih sangat sedikit. Hanya tiga ribu dari 140 ribu sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka saat survei PISA dilaksanakan pada Mei-Juni 2022.
Anindito Aditomo menyebutkan bahwa Kurikulum Merdeka baru akan menunjukkan dampaknya setelah tiga tahun penerapan. Dengan asumsi tersebut, dampak Kurikulum Merdeka baru akan terlihat pada skor PISA 2025.
Dia juga menyatakan bahwa saat ini dampak Kurikulum Merdeka dapat dilihat dari Asesmen Nasional (AN) yang digelar setiap tahun di seluruh sekolah di Indonesia. Hasil AN menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka mampu membantu guru melakukan pembelajaran yang lebih baik dan meningkatkan kemampuan literasi siswa. Dia yakin bahwa Kurikulum Merdeka akan membawa dampak baik pada skor PISA 2025.
Anindito berharap bahwa upaya penerapan Kurikulum Merdeka akan membawa arah yang benar, meskipun masih banyak tantangan. Meskipun masih banyak guru yang bingung dengan Kurikulum Merdeka, dia berharap bahwa mereka akan terus berusaha untuk mencoba.
Tautan gambar: https://cdn.medcom.id/dynamic/content/2023/12/07/1637950/B9dgDMHhcp.jpg?w=720
