Presiden Jokowi mengatakan Indonesia Membutuhkan Investasi untuk Mencapai Nol Emisi 2060

by -79 Views

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia memerlukan investasi besar untuk mencapai emisi nol pada tahun 2060. Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam KTT Perubahan Iklim COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Jumat, 1 Desember 2023 waktu setempat.

“Indonesia butuh investasi lebih dari USD1 triliun untuk emisi nol pada tahun 2060,” kata Presiden di Dubai, yang dilaporkan pada Sabtu, 2 Desember 2023.

Presiden menyatakan bahwa Indonesia ingin bekerja keras menuju emisi nol pada tahun 2060 atau lebih awal. Sekaligus, mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi, penurunan kemiskinan, dan ketidaksetaraan yang signifikan, serta terus menciptakan lapangan kerja.

Namun, menurut Jokowi, negara sedang berkembang tidak mampu mencapai emisi nol sendiri. Indonesia mengundang kolaborasi dari mitra bilateral, investasi swasta, dukungan filantropi, dan dukungan negara sahabat.

“Kami juga memiliki platform pembiayaan inovatif yang kredibel, bursa karbon, mekanisme transisi energi, sukuk dan obligasi hijau, serta pengelolaan dana lingkungan hidup dari pembayaran berdasarkan hasil,” jelasnya.

Jokowi mengatakan bahwa bank pembangunan multilateral dunia harus meningkatkan kapasitas pendanaan transisi energi dengan suku bunga rendah.

Kepala Negara menegaskan bahwa target Kesepakatan Paris dan emisi nol hanya dapat dicapai jika semua negara dapat menyelesaikan masalah pendanaan transisi energi.

“Dari situlah masalah dunia bisa diselesaikan,” ujar Presiden Jokowi.

Dia yakin bahwa banyak negara berkembang memiliki posisi yang sama dengan Indonesia. Menurutnya, diperlukan kerja sama yang kolaboratif dan inklusif dalam bentuk tindakan nyata untuk menghasilkan hasil nyata.

Itulah yang harus kita capai di COP28,” katanya.

Indonesia terus menurunkan emisi karbon meskipun dengan segala keterbatasan. Jokowi menyatakan bahwa antara 2020 dan 2022, Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 42% dibandingkan dengan perencanaan bisnis seperti biasa pada tahun 2015.

“Kami juga bekerja keras untuk memperbaiki pengelolaan forestry and other land used (FOLU), serta mempercepat transisi energi menuju energi baru terbarukan,” ujar Presiden.