Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan Mencapai 5,08%, Pj Gubernur Sebut Angka Tertinggi di Pulau Sumatera

by -104 Views
Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan Mencapai 5,08%, Pj Gubernur Sebut Angka Tertinggi di Pulau Sumatera

Pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan (Sumsel) stabil pada 5,08 persen. Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni menyebut capaian ini merupakan yang tertinggi di Pulau Sumatra.

“Pertumbuhan ekonomi di Sumsel ini tertinggi di Sumatera dan di atas angka nasional ini harus kami pertahankan upaya-upaya yang dilakukan ke depan akan kami tingkatkan lagi termasuk juga pengendalian inflasi ini,” ucap Fatoni melalui keterangan tertulis, Senin, 20 November 2023.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat perekonomian di Sumsel tumbuh stabil sebesar 5,08 persen pada Triwulan III Tahun 2023 (year-on year/yoy) atau dalam rentang waktu Juli-September 2023. Selain menjadi capaian yang tertinggi di Pulau Sumatra, angka tersebut juga melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen pada kuartal yang sama.

Pertumbuhan ekonomi Sumsel pada kuartal III/2023 meningkat ketimbang kuartal II/2023, yaitu sebesar 2,39 persen.

“Neraca perdagangan Sumsel surplus US$ 1,19 miliar pada kuartal III/2023 atau konstruksi sebesar 41,43% (YoY). Beberapa komoditas unggulan ekspor provinsi Sumsel yaitu bahan bakar mineral, bubur kayu (pulp), karet, minyak dan gas,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (SPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto, beberapa waktu lalu.

Wahyu menyebut terdapat sejumlah catatan yang menjadi faktor pertumbuhan ekonomi Sumsel. Di antaranya, produksi padi secara YoY naik 11,03 persen dan secara q-to-q juga naik 13,53 persen. Kemudian, produksi karet untuk kategori SIR 10 dan SIR 20 secara YoY naik sebesar 0,87 persen.

“Realisasi pengadaan semen secara YoY naik sebesar 3,80 persen. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita secara YoY naik sebesar 20,10 persen. Juga realisasi belanja modal pemerintah secara YoY naik sebesar 99,67 persen dan secara q-to-q naik sebesar 50,83 persen,” ungkap Wahyu.

Wahyu mengatakan kontribusi pertumbuhan cukup tinggi didapat dari sektor pertambangan sebesar 10,23 persen. Kemudian, sektor transportasi sebesar 5,88 persen dan sektor akomodasi dan makanan mencapai 12,93 persen.