Keluarga Korban Bentrokan antara Warga dan Polisi di Seruyan Menyatakan Tidak Puas dengan Hasil Uji Balistik

by -86 Views

Jakarta: Keluarga korban bentrokan di Bangkal, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengaku tidak mendapatkan hasil autopsi dan uji balistik yang dilakukan polda setempat. Hal ini disampaikan Tim dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bangkal Seruyan, Aryo Nugroho Waluyo.

“Pihak keluarga juga tidak mendapatkan informasi itu sampai juga soal autopsi, keluarga juga tidak dapat informasi itu,” kata Aryo datang ke Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 9 November 2023.

Aryo datang ke Jakarta bersama perwakilan keluarga korban. Selain itu, Aryo menyebut pihak keluarga juga tidak mendapatkan informasi lebih lanjut soal penelusuran yang dilakukan Polda Kalimantan Tengah, salah satunya hasil soal uji balistik. Korban hanya mendapatkan informasi soal uji balistik melalui pemberitaan di media massa.

“Yang kita dapatkan pemberitaan kawan-kawan media bahwa telah ada dari Polri datang ke lokasi untuk uji balistik. Tapi sampai hari ini kita tidak mendapatkan informasi itu,” ungkap dia.

Di samping itu, Aryo dan perwakilan kakak korban mendatangi Bareskrim Polri karena ingin melaporkan peristiwa dugaan penembakan yang menyebabkan korban atas nama Gizik, 35 tewas di Bangkal Kabupaten Seruyan. Menurut dia, sudah hampir sebulan kasus itu tidak ada perkembangan.

“Yang ada malah masyarakat atau warga Bangkal itu dipanggil oleh penyidik itu ada sekitar 35 an orang dan dimana pemanggilan ini berbeda dengan apa yang kita inginkan,” tutur dia.

Aryo menyebut, kedatangannya ke Bareskrim juga meminta kejelasan atas kasus yang dialami korban. Apalagi Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) juga menjadi bagian dari terduga pelaku. Pasalnya, oknum yang diduga melakukan penembakan sehingga menewaskan warga sipil adalah dari satuan Polda Kalteng.

“Sehingga kita tidak melakukan hal tersebut walaupun sebenarnya masyarakat atau warga sendiri beberapa waktu yang lalu sudah ke Polda untuk menyampaikan hasil investigasinya mereka, tapi tidak ada respons,” ujar dia.

Untuk diketahui, satu orang dilaporkan tewas dan satu lainnya mengalami luka dalam bentrok antara warga Bangkal, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah dengan pihak kepolisian pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Insiden itu terjadi di perkebunan sawit milik PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) 1. Korban tewas bernama Gijik diduga terkena tembakan saat warga bentrok dengan polisi.

Adapun bentrokan bermula ketika warga menuntut PT HMBP 1 memberikan kebun plasma sebesar 20 persen, tetapi permintaan itu kunjung terwujud setelah puluhan tahun. Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah Kombes Erlan Munaji mengatakan bentrok lanjutan antara warga dengan polisi pecah pada Sabtu, 7 Oktober 2023 pukul 12.30 WIB.

Erlan menerangkan sebelum terjadi bentrok, aparat melakukan pengamanan konflik di perkebunan sawit milik PT HMBP 1. Ia menyebut kedatangan polisi diadang oleh warga yang membawa tombak dan ketapel.

“Sehingga terpaksa diamankan, namun warga tidak terima sehingga warga melakukan perlawanan dan menyerang petugas,” ujarnya, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Setelah itu, bentrokan yang melibatkan warga dan polisi tak terhindarkan. Peristiwa itu menewaskan Gijik dan melukai satu warga lainnya.