Semangat Hari Santri: Presiden Mendorong Kekuatan Menghadapi Tantangan Dunia Sekarang

by -103 Views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar semangat Hari Santri tetap dipegang teguh sesuai dengan konteks saat ini, untuk menghadapi krisis ekonomi, pangan, dan energi yang terjadi di dunia akibat perang di berbagai negara.

“Semangat Hari Santri ini harus kita pegang teguh sesuai dengan konteks saat ini di mana ada krisis ekonomi akibat perang,” kata Jokowi dalam sambutannya saat apel Hari Santri di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 22 Oktober 2023.

Jokowi menjelaskan bahwa saat ini dunia menghadapi krisis ekonomi, pangan, dan energi akibat perang yang terjadi di sejumlah negara. Setelah perang di Ukraina dan Rusia, sekarang dunia dihadapkan pada tantangan geopolitik yang dapat berdampak pada ekonomi akibat perang di Palestina dan Israel.

“Krisis pangan akibat perang, krisis energi akibat perang, baik yang terjadi sebelumnya hanya di Ukraina, sekarang tambah lagi di Palestina dan Israel,” ujar dia.

Penetapan Hari Santri merujuk pada seruan jihad dari KH Hasyim Ashari sebagai Rais Akbar PBNU pada tanggal 22 Oktober 1945. Dalam seruan jihadnya, KH Hasyim Ashari menyampaikan bahwa melawan penjajah adalah kewajiban, melawan penjajah adalah fardu ain, dan gugur dalam perang melawan musuh adalah mati syahid. Hal tersebut diterjemahkan oleh para santri untuk berjuang demi kepentingan bangsa, negara, dan umat.

“Ini adalah fatwa luar biasa sehingga kita semua saat itu, termasuk para santri, berjuang untuk kepentingan bangsa, negara, dan umat,” tambahnya.

Oleh karena itu, Presiden melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 menetapkan setiap tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.

Jokowi juga menegaskan bahwa santri adalah pilar kekuatan bangsa dan fondasi kekokohan bangsa. Hal itu telah terbukti sejak zaman perjuangan untuk meraih kemerdekaan.

“Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita memiliki 36 ribu pondok pesantren, sebuah kekuatan besar yang menentukan masa depan bangsa dan keberhasilan cita-cita bangsa,” ujarnya.