Resolusi PBB Ditolak: Dampak Terhadap Kedaulatan Ukraina

by -47 Views

Amerika Serikat menolak menjadi sponsor bersama dalam rancangan resolusi PBB yang memperingati tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina. Keputusan ini merupakan perubahan sikap signifikan dari Washington dan menunjukkan pergeseran dalam hubungan dengan Kyiv. Selain menolak resolusi PBB, AS juga enggan mendukung frasa yang mengutuk agresi Rusia dalam pernyataan yang disusun oleh negara-negara G7. Keputusan ini memunculkan kekhawatiran di antara sekutu Ukraina, karena AS sebelumnya selalu mendukung resolusi serupa dalam peringatan sebelumnya.

Meskipun pemungutan suara Majelis Umum PBB akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan, sikap AS masih tidak jelas. Namun, tindakan ini dapat mengurangi tekanan internasional terhadap Rusia. Sementara itu, Ukraina dan sekutunya sedang mencari dukungan dari negara-negara Global South untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh AS. Perubahan sikap AS ini memunculkan pertanyaan besar di kalangan diplomat dan analis politik, karena dukungan diplomatik dan militer AS selama ini menjadi penentu kekuatan Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

Salah satu alasan di balik perubahan sikap AS adalah strategi pemerintahan Donald Trump, yang ingin mengakhiri perang dengan cara negosiasi langsung dengan Rusia. Langkah ini telah memperburuk hubungan antara Washington dan Kyiv, terutama setelah Zelensky menolak kesepakatan perdagangan mineral dengan AS. Sikap AS yang semakin jauh dari Ukraina membuat posisi Kyiv semakin rentan di mata internasional.

Keputusan Amerika Serikat untuk tidak lagi mendukung resolusi PBB memberikan keuntungan diplomatis bagi Rusia, yang selama ini mendapat tekanan internasional akibat invasi ke Ukraina. Pengambilan sikap AS ini memberikan beberapa keuntungan politik bagi Rusia, yang berusaha mempertahankan kendali di Ukraina Timur sebagai respons terhadap ancaman eksistensial yang mereka anggap berasal dari Kyiv ingin bergabung dengan NATO. Di sisi lain, Ukraina dan negara-negara Barat mengecam invasi Rusia sebagai upaya imperialistik yang ingin mencaplok wilayah Ukraina.