“Putin Bicara Dengan Pemberontak Suriah: Penemuan Terkini”

by -60 Views

Pemerintah Rusia telah membuka jalur komunikasi dengan kelompok pemberontak Suriah, Hayat Tahrir Al Syam (HTS), yang baru menggulingkan presiden negara itu, Bashar Al Assad. HTS bersikap pragmatis tentang hubungan masa depan Suriah dengan Rusia, kemungkinan akan mempertahankan pangkalan Rusia di negara itu. HTS juga akan menghormati perjanjian sewa Rusia di pelabuhan Tartus. Hal ini memberi Rusia akses ke pangkalan utama angkatan lautnya di Mediterania. Putin, di bawah Vladimir Putin, intervensi dalam perang saudara Suriah pada tahun 2015 untuk mendukung Assad. Dalam pertukaran, Rusia mendapat pangkalan militer utama, termasuk pangkalan T4 di gurun Homs dan pangkalan udara Khmeimim. Rusia juga mendapat sewa selama 49 tahun untuk pelabuhan Tartus. Meskipun kebencian terus berkembang terhadap Rusia, HTS tampaknya tidak berniat membalas dendam. Putin juga menawarkan dukungan kemanusiaan atas akses ke pelabuhan di Tartus dan pangkalan udara Khmeimim. Pemimpin baru Suriah ingin hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Rusia yang memberikan koneksi ke dunia luar. Ukraina juga menawarkan gandum kepada Suriah, yang sedang berusaha menyeimbangkan kekuatan luar yang bersaing. Suriah ingin mendapatkan pengakuan internasional tanpa bersekutu dengan kekuatan tertentu. Sejauh ini, meskipun situasinya sulit, negosiasi terus berlangsung untuk menghentikan pertumpahan darah dan membangun kehidupan baru di Suriah. Sumber berpendapat bahwa Suriah harus memperbaiki hubungan dengan berbagai pihak demi bangunan masa depan yang lebih baik.