Pengusaha Smelter Akan Beralih dari Listrik Batu Bara ke Gas secara Mendadak

by -18 Views
Pengusaha Smelter Akan Beralih dari Listrik Batu Bara ke Gas secara Mendadak

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mendorong industri dalam negeri, termasuk pengembang fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter), untuk beralih menggunakan energi bersih, setidaknya gas. Menurut Bahlil, penggunaan gas untuk smelter nikel di Indonesia dapat membantu menekan emisi gas rumah kaca di dalam negeri. Salah satu jenis smelter yang didorong untuk menggunakan gas adalah smelter nikel yang menghasilkan nickel pig iron (NPI) dengan teknologi rotary kiln-electric furnace (RKEF).

Pada masa mendatang, penggunaan gas sebagai sumber listrik untuk smelter NPI akan menjadi syarat operasi dari pemerintah. Smelter yang berfokus pada produksi NPI harus menggunakan energi baru terbarukan, setidaknya gas, sebagai syarat untuk proses operasionalnya. Bahlil mencontohkan bahwa salah satu smelter nikel di Weda Bay, Halmahera Tengah akan mengubah sumber energinya menjadi energi terbarukan, yaitu energi surya. Target Bahlil adalah pada tahun 2030, sebesar 70% sumber energi untuk smelter tersebut akan berasal dari energi terbarukan.

Meskipun beralih ke energi terbarukan membutuhkan investasi besar, Bahlil memastikan bahwa harga produk yang dihasilkan dari energi terbarukan akan sebanding dengan investasi awal yang dikeluarkan. Meskipun membutuhkan biaya yang tinggi, investasi dalam pembangunan power plant yang menggunakan energi terbarukan akan terbayar dengan harga produk yang dihasilkan. Bahlil menegaskan bahwa secara ekonomi, penggunaan energi terbarukan tidak akan menjadi masalah.

Artikel asli bisa dilihat di link berikut: [Artikel Asli](https://cnbcindonesia.com/news/20240923172301-8-573942/video-jokowi-resmikan-smelter-tembaga-single-line-terbesar-di-dunia)