Hamas Mengungkap Pendapatnya Mengenai Penolakan AS terhadap Kebangkitan Palestina sebagai Anggota Penuh PBB

by -91 Views

Kelompok militan Palestina, Hamas, mengutuk veto Amerika Serikat yang mengakhiri upaya lama Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB. Hamas menyatakan kecamannya terhadap veto Amerika di Dewan Keamanan terhadap rancangan resolusi yang memberikan Palestina keanggotaan penuh di PBB. Komentar Hamas ini muncul di tengah kekhawatiran internasional atas korban jiwa akibat perang di wilayah Gaza yang terkepung.

Veto yang dilakukan oleh sekutu utama dan pendukung militer Israel menjelang pemungutan suara telah diperkirakan sebagai pembalasan atas serangan yang dilakukan militan Hamas pada 7 Oktober lalu. Dua belas negara memberikan suara mendukung rancangan resolusi tersebut, yang merekomendasikan agar Negara Palestina diterima menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Inggris dan Swiss memilih abstain.

Otoritas Palestina mengutuk AS sebagai “agresi” yang mendorong Timur Tengah menuju “jurang yang dalam”. Kebijakan AS dianggap sebagai agresi terang-terangan terhadap hukum internasional dan dorongan untuk melakukan perang genosida terhadap rakyat Palestina.

Rancangan resolusi ini merupakan salah satu yang terpendek dalam sejarah Dewan Keamanan, yang merekomendasikan agar Negara Palestina diterima menjadi anggota PBB. Untuk disahkan, rancangan resolusi tersebut memerlukan setidaknya sembilan anggota yang mendukung tanpa keberatan dari anggota tetap termasuk China, Perancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat yang memiliki hak veto.

Selama perang di Gaza, Palestina telah mengajukan permintaan kepada Sekretaris Jenderal untuk mempertimbangkan kembali permintaan tahun 2011 untuk menjadi anggota penuh PBB. Palestina telah menjadi Pengamat Tetap di PBB sejak tahun 2012 setelah sebelumnya menjadi pengamat di Majelis Umum PBB.