Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga berharap 2-3 perjanjian dagang dari target 38 perjanjian dagang bisa selesai di akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tahun ini mudah-mudahan. Sekarang kan Februari, kita masih punya waktu sampai Oktober (pergantian Presiden). Mudah-mudahan 2-3 perjanjian dagang bisa kita selesaikan,” kata Jerry saat ditemui usai memberikan sambutan di Economic Outlook 2024 CNBC Indonesia, Kamis (29/2/2024).
Jerry juga berharap perundingan rencana kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Uni Eropa, Indonesia-European Union (EU) Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) juga dapat diselesaikan di tahun 2024 ini.
Kemudian, ia menyebut masih ada perjanjian dagang dengan negara non-tradisional, seperti Afrika dan Timur Tengah. Yang mana saat ini, katanya, Indonesia tengah mencoba ekspansi perdagangannya ke Afrika dan Timur Tengah.
“Ada juga dengan Amerika Latin, kita sudah punya dengan Chile, itu nanti jadi hub kita, supaya nanti bisa digeser-geser lagi ke negara tetangganya,” ujarnya.
Hal ini sejalan agar perdagangan produk Indonesia bisa lebih masif lagi, untuk melakukan penetrasi ke kawasan non tradisional.
Dalam pidatonya, Jerry menuturkan, hingga saat ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah merampungkan kesepakatan perjanjian dagang dengan berbagai mitra di seluruh dunia. Mulai dari Asia, Australia, Amerika, dan Afrika.
“Di 5 benua kita punya. Form-nya banyak. Ada perjanjian dengan Australia, Australia-Indonesia CEPA. Apa manfaatnya? Banyak. Salah satunya, bea masuk ke Australia itu kosong atau zero. Jadi kalau Bapak Ibu eksportir mau ekspor barang ke Australia dari Indonesia, termasuk produk produk UMKM hampir mencapai 7.000 produk, tarifnya kosong. Itu bisa efisiensi kok sampai 20.000%,” kata Jerry.
“Itu meng-encourage eksportir untuk bisa ekspor barang-barangnya keluar negeri termasuk Australia. Nah ini saya baru cerita satu soal Australia dan Indonesia CEPA, Belum perjanjian yang lain. Ini semua adalah manfaat yang penting yang harus kita ketahui dan saya mau menyarankan pelaku pelaku usaha khususnya eksportir, Manfaatkanlah hasil dari perjanjian dagang ini. Ini semua sangat bermanfaat untuk tidak hanya menambah devisa tetapi juga untuk memperlancar urusan urusan mitra dagang kita dengan negara negara sahabat,” ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Menteri ESDM: RI Punya Daya Tarik Untuk Investor
(dce)