PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) telah bermitra dengan perusahaan asal China untuk mengembangkan proyek gasifikasi batu bara di Indonesia. Bahkan, penyelesaian keuangan untuk proyek ini diharapkan dapat dicapai tahun ini.
Perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS), Air Products and Chemicals Inc, telah hengkang dari proyek hilirisasi batu bara di Indonesia. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, Dileep Srivastava, mengatakan bahwa rencana hilirisasi batu bara grup Bumi terus berlanjut. Setelah Air Products hengkang, BUMI kini sedang mencari mitra strategis asal China.
“Ditargetkan tahun ini penyelesaian keuangan dapat dilakukan untuk lanjut ke tahap konstruksi,” ujar Dileep. Dia juga menyebutkan bahwa proyek hilirisasi ini sangat sensitif terhadap harga jual produk dan beberapa peraturan pemerintah, seperti PNBP Batubara 0%, izin harga batubara khusus, tax holiday, dan insentif lainnya.
Anak usaha Bumi Resources terus berusaha menjalankan hilirisasi batubara sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Sebelumnya, proyek hilirisasi batu bara oleh anak usaha BUMI, yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia, berubah menjadi produksi amonia dengan masuknya mitra asal China.
Meskipun demikian, Adika Nuraga Bakrie, Presiden Direktur BUMI, tidak merinci lebih lanjut mengenai mitra yang dimaksud. Ia menargetkan groundbreaking proyek hilirisasi batubara akan dilakukan pada awal tahun 2024.
