Jakarta, CNBC Indonesia – Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok telah mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) dan mengaku belum bisa berkampanye karena belum ada surat pemberhentian dirinya. Hal ini mendapat tanggapan dari Komisaris Independen Pertamina, Iggie H. Achsien.
Iggie mengatakan bahwa tanggung jawab Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina sejatinya telah selesai pada 1 Februari 2024 atau sesuai dengan surat pengunduran dirinya yang menyatakan mundur efektif pada saat itu. Dia juga mengungkapkan bahwa telah diadakan acara pisah sambut pada 5 Februari lalu yang menandakan berhentinya Ahok dari Pertamina. Ahok pun sudah tidak mengikuti rapat di Dewan Komisaris Pertamina sejak saat itu.
“Setelah surat tersebut disampaikan, yang saya ketahui juga Pak Ahok sudah langsung tancap gas ikut kegiatan terkait dukungan kepada salah satu calon presiden wapres secara terbuka. Bahkan juga mengkritisi pemerintahan Presiden Jokowi. Mau disebut kampanye atau bukan, saya kira kita semua paham kalau itu aktivitas politik, itu ya kampanye,” tuturnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (9/2/2024).
Iggie membandingkan Ahok dengan Rosan Roeslani yang pada saat itu mengundurkan diri dari jabatan Wakil Komisaris Utama Pertamina karena menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, pengunduran dirinya tidak ada masalah dan tidak menimbulkan kegaduhan.
Menurutnya, Kementerian BUMN pasti menyiapkan langkah-langkah sebagai tindak lanjut pengunduran diri Ahok. Sebelumnya, Ahok menyatakan tidak bisa berkampanye pada Pilpres 2024 karena Menteri BUMN Erick Thohir belum mengeluarkan surat pemberhentian dirinya.
Menurut Ahok, jika Erick sudah mengeluarkan surat pemberhentian, dirinya baru otomatis berhenti dari jabatan Komisaris Utama Pertamina 30 hari kemudian.
