Belasan menteri Kabinet Indonesia Maju yang termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dilaporkan siap mundur dari pemerintahan Jokowi-Maaruf Amin. Pernyataan ini disebutkan oleh ekonom senior Faisal Basri. Beberapa menteri dikabarkan tengah menunggu momentum pas untuk mengundurkan diri. Proses pengunduran diri menteri pernah terjadi pada pemerintahan Presiden Soeharto. Saat itu, ada 12 menteri lain yang mundur.
Beberapa menteri yang ingin mundur merupakan seorang teknokrat. Mereka dinilai memiliki nilai etik dan moral yang kuat. “Nah teknokrat itu memiliki standar nilai etika tidak tertulis, jadi kalau dia diminta oleh atasannya yang akhirnya melanggar aturan dia bilang sorry enggak mau, tidak bisa, kalau bapak mau terus atau ibu mau terus silahkan saya mundur,” tutur Faisal. Standar yang mengganggu tersebut adalah banyaknya intervensi dalam tugas dan fungsi mereka pada kepentingan politik, terutama yang terkait penggunaan anggaran negara.
Isu mundur ini kemudian dibantah secara langsung oleh beberapa menteri yang diisukan siap resign dari kabinet. Sri Mulyani, Retno, dan beberapa menteri lainnya membantah isu tersebut. Sri Mulyani bahkan menyatakan bahwa dirinya masih bekerja.
Saat konferensi pers, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi juga memberikan jawaban yang sama. Bahkan dia mengaku telah menghubungi seluruh nama yang diisukan siap resign dari kabinet. Salah satu yang dihubungi adalah Retno, yang menurut penuturan Budi tengah mempersiapkan diri debat di Dewan Keamanan PBB terkait isu Gaza. Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, juga mengaku tidak mengetahui isu tersebut.