Intensitas hujan tinggi yang terjadi sejak siang hingga malam menyebabkan tebing setinggi 20 meter di Desa Pusparaja, Desa Nangtang tertutup longsor sepanjang 12 meter dengan ketebalan 4 meter. Kejadian tersebut, tidak menimbulkan korban jiwa tapi akses jalan penghubung di Kecamatan Cigalontang dan Singaparna terisolasi.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya mengatakan, intesitas hujan tinggi pada awal bulan Januari menyebabkan sebuah tebing setinggi 20 meter longsor menimbun jalan di Desa Pusparaja dan Desa Nangtang. Namun, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa tapi proses evaluasi material dilakukan secara manual tanpa menunggu ekskavator.
“Kami mendapat laporan dari warga setempat adanya kejadian material longsor menimbun jalan penghubung dua Desa dan Kecamatan hingga anggota langsung bergerak melakukan evakuasi material. Akan tetapi, petugas dari BPBD, TNI, Polri, Tagana bersama masyarakat mengalami kesulitan karena longsor susulan masih terjadi,” katanya, Minggu, 7 Januari 2024.
Ia mengatakan, longsor yang menimbun akses jalan penghubung baru dilakukan oleh petugas gabungan dan mereka mengevakuasi material yang menutup jalan sepanjang 12 meter. Akan tetapi, dalam proses pembersihan material itu dilakukan dengan gotong royong hingga jalan tersebut kembali dilalui kendaraan dan pejalan kaki.
“Petugas gabungan sejak malam berupaya menyingkirkan material longsor menggunakan cangkul, sekop dan peralatan lainnya hingga dilanjutkan kembali pada pagi harinya. Namun, untuk alat berat berupa ekskavator mengalami kendala dan berbagai langkah yang dilakukan petugas BPBD, TNI, Polri, Damkar, Tagana dan masyarakat berhasil membuang material hingga sekarang akses jalan kembali normal,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakn, hujan deras yang terjadi di wilayahnya menyebabkan sebuah tebing longsor menimbun ruas jalan di Desa Pusparaja dan Desa Nangtang hingga akses penghubung Kecamatan Cigalontang dan Singaparna terisolasi. Namun, berbagai upaya dilakukan oleh petugas gabungan TNI, Polri, Tagana dan masyarakat.
“Material longsor menimbun jalan sepanjang 12 meter dengan ketebalan tanah 4 meter dan untuk sekarang sudah dilintasi dengan normal setelah petugas gabungan melakukan gotong royong membuang material. Kami meminta agar masyarakat di 351 Desa harus waspada, karena berdasarkan BMKG musim penghujan puncaknya di bulan Januari dan Februari bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi,” pungkasnya. MI/Adi Kristiadi (CDE)