Pemimpin Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia menyambut baik Deklarasi Pemimpin APEC 2023 di Golden Gate yang mencerminkan konsensus mengenai semua masalah ekonomi yang menjadi perhatian bersama.
Ketiga negara mencatat bahwa Ketua telah mengeluarkan Pernyataan Ketua sendiri. “Oleh karena itu, kami sepakat untuk mengeluarkan pernyataan bersama untuk memberikan refleksi yang lebih baik dan adil mengenai diskusi mengenai bencana kemanusiaan di Gaza pada Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-30.”
“Kami menegaskan kembali pesan-pesan Resolusi KTT Luar Biasa Islam Arab tentang Agresi Israel Terhadap Rakyat Palestina,” sambungnya.
Brunei, Indonesia, dan Malaysia sama-sama mencatat dengan penuh keprihatinan betapa besarnya penderitaan manusia dan dampak buruk dari perang dan konflik di seluruh dunia. Ketiga negara menggarisbawahi bahwa konflik dapat mempunyai dampak signifikan terhadap perekonomian global.
“Kami menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera, jangka panjang, dan berkelanjutan yang mengarah pada penghentian permusuhan di Jalur Gaza,” ujar pernyataan gabungan tiga negara.
“Kami juga menggarisbawahi perlunya penyediaan barang dan jasa penting yang segera, berkelanjutan, memadai, dan tanpa hambatan bagi warga sipil di seluruh Jalur Gaza,” sambungnya.
Akhir kata, Brunei bersama Indonesia dan Malaysia menegaskan kembali bahwa solusi yang adil dan langgeng terhadap konflik Israel-Palestina hanya dapat dicapai melalui cara damai, berdasarkan resolusi PBB yang relevan termasuk Resolusi Majelis Umum PBB A/ES-10/L.25 dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2712, dan juga sesuai dengan hukum internasional dalam basis Solusi Dua Negara, berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.