Pameran Pariwisata dan Budaya Zhejiang: Ungkapan Keindahan Melalui Sebuah Puisi Abadi

by -92 Views
Pameran Pariwisata dan Budaya Zhejiang: Ungkapan Keindahan Melalui Sebuah Puisi Abadi

Jakarta: Tiongkok dan Indonesia adalah dua negara kuno di Asia, keduanya memiliki budaya yang kaya dan cemerlang. Lebih dari 2000 tahun yang lalu, Jalur Sutra Maritim membawa Zhejiang dan Indonesia menjadi terhubung erat.

Pada tahun ini, bersamaan dengan peringatan 10 tahun Hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif antara Tiongkok dan Indonesia serta 10 tahun diusulkannya inisiatif ‘Sabuk dan Jalan’, diadakan Pameran Pariwisata dan Budaya bertema ‘Sebuah Puisi Abadi'( A Poem for Ten Thousand Years).

Pameran diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Zhejiang dan disponsori oleh Pemerintah Provinsi Zhejiang berhasil diadakan di Art:1 New Museum, Jakarta, mulai 15 November 2023 hingga 19 November 2023.

Direktur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Zhejiang, Chen Guangsheng mengungkapkan, Zhejiang tidak hanya memiliki keindahan alam yang indah, tetapi juga mempunyai warisan budaya yang kaya dan mendalam.

“Budaya adalah ikatan yang selalu menghubungkan Zhejiang dengan Indonesia dalam pertukaran dan kerja sama. Kamu berharap, kedua daerah ini dapat memanfaatkan pameran tersebut sebagai kesempatan untuk terus memperluas pertukaran budaya di bawah inisiatif ‘Sabuk dan Jalan’, mempromosikan pertukaran peradaban, dan meningkatkan kerjasama saling menguntungkan,” kata Guangsheng dalam Pembukaan Pameran ‘A Poem for Ten Thousand Years’, di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Dalam kesempatannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, bahwasanya pameran ini patut diapresiasi karena menjadi salah satu bentuk kerja sama dengan Provinsi Zhejiang yang berkesempatan dihadirkan di Jakarta.

“Apresiasi sebuah puisi abadi kerja sama dari Zhejiang dan di mana pameran pariwisata dan budaya Zhejiang di tampilkan di Jakarta,” kata Menparekraf Sandiaga.

Menurut Sandi, selain mendukung eratnya hubungan China dan Indonesia secara budaya, juga mengingatkan antar kedua negara dapat membangun hubungan bilateral yang lebih kuat.

“Secara budaya kedekatan kedua negara ini dari segi, bagaimana kita bisa membangun hubungan bilateral yang lebih kuat,” ungkap Menparekraf Sandiaga.

Sandiaga menambahkan, pihaknya juga menyasar promosi ke kawasan Tiongkok tak hanya hubunga nusantara, tapi juga produk-produk ekonomi kreatif dapat diekspor Tiongkok. Sehingga nantinya dapat membuka peluang usaha lapangan kerja di Indonesia.

Direktur Museum Seni Rupa Nasional Indonesia, Puspaningrat menambahkan, Zhejiang tidak hanya berbagi pengalaman indah dengan Indonesia, yang juga merupakan negara tujuan pada peradaban kuno, namun juga menjadi contoh bagi negara dan daerah lain dalam membangun citra budaya di kancah internasional.

“Diharapkan pameran ini dapat mempererat persahabatan kedua negara, dan juga berharap para seniman Indonesia dapat mengadakan pameran ke Zhejiang, mendorong saling belajar dan berbagi keindahan di antara kedua daerah,” tuturnya.

Pameran budaya dan pariwisata Zhejiang yang bertema ‘Sebuah Puisi Abadi’ terbagi menjadi tiga bagian: “Mengapa Zhejiang?”, “Eksploitasi Karya Alam”, dan “Dunia Berbagi Cahaya Sama”. Melalui berbagai bentuk seperti gambar, barang nyata, dan gambar.

Pameran ini secara komprehensif dan dari berbagai sudut pandang memperlihatkan sejarah dan kebudayaan Zhejiang yang telah berusia ribuan tahun, keahlian tak benda, serta simbol budaya seperti sutra, teh, dan porselen.

Di tempat pameran, juga terdapat berbagai kegiatan interaktif yang memperkenalkan kerajinan tradisional Zhejiang seperti alat musik kuno, seni teh jalur sutra, bordir Hangzhou, dan teknik penyambungan kayu, memberikan kesempatan bagi tamu untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang keahlian dan semangat pembuatan barang-barang berkualitas Zhejiang serta merasakan kekayaan budaya Tiongkok yang mendalam.

Pameran budaya dan pariwisata Zhejiang yang bertema ‘Sebuah Puisi Abadi’ merupakan gambaran dari perkembangan peradaban “Zhejiang yang Abadi”. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Zhejiang berharap melalui acara ini, masyarakat Indonesia dapat lebih memahami sejarah yang kaya dan panjang dari Zhejiang serta memberikan energi baru untuk pertukaran budaya, salin pengaruh, dan saling menghargai antara Zhejiang dan Indonesia.

Selain itu, diharapkan untuk lebih meningkatkan reputasi dan pengaruh ‘Picturesque And Dynamic Zhejiang’ dengan sikap internasional yang terbuka dan inklusif, serta melanjutkan babak baru dalam keramahtamahan antara Zhejiang dan dunia. (FIR)