Kutu Busuk: Hewan Penghisap Darah yang Berbahaya dan Cara Menghindarinya
Jakarta: Kutu busuk adalah hewan penghisap darah manusia. Hewan ini sudah menyebar di Korea Selatan, Prancis, dan Singapura. Menurut WebMD, kutu busuk dewasa berwarna cokelat kemerahan, tidak bersayap, dan seukuran biji apel. Mereka berbentuk pipih dengan tubuh oval. Kutu busuk muda berukuran lebih kecil dan berwarna bening atau kekuningan.
Kutu busuk biasanya menyerang di malam hari dan sasaran utamanya adalah kasur. Penyerangan ini sering kali tidak disadari sampai korban bangun tidur. Gatal dan nyeri akibat gigitan kutu busuk dapat menyebabkan infeksi pada kulit karena cenderung terus digaruk, sehingga rentan terhadap virus dan bakteri.
Bahaya dari gigitan kutu busuk antara lain adalah reaksi alergi, infeksi kulit, kurang tidur, dan stres. Reaksi alergi dapat berakibat fatal, sedangkan infeksi kulit menimbulkan rasa gatal dan benjolan merah. Selain itu, kutu busuk juga dapat mengganggu kualitas tidur dan memicu stres.
Untuk menghindari kutu busuk, bisa dilakukan dengan observasi area di mana kutu busuk bersembunyi, membersihkan semua bagian yang terinfestasi, mencuci pakaian dan alas tidur dengan air panas atau setrika, dan mengurangi retakan dan celah agar kutu busuk tidak memiliki tempat persembunyian. Perlu diingat bahwa kutu busuk sulit untuk diberantas, oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dan kerja keras dalam membersihkan rumah.
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan pembersihan secara teratur, diharapkan kutu busuk dapat dihindari dan tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia.
