Sinyal Wi-Fi dapat Digunakan untuk Melacak Posisi Orang Tanpa Koneksi Wi-Fi
Risiko keamanan yang seringkali muncul saat menggunakan Wi-Fi adalah perhatian utama. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada potensi penyalahgunaan sinyal Wi-Fi untuk melacak posisi seseorang, bahkan tanpa perangkat yang terhubung ke Wi-Fi. Penelitian yang dilakukan oleh Karlsruhe Institute of Technology mengungkap bahwa router yang mendukung Wi-Fi 5 (802.11ac) memiliki kemampuan untuk melacak posisi seseorang di dunia nyata. Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru terkait keamanan dan privasi.
Serangan keamanan baru yang diperkenalkan sebagai BFId memanfaatkan fitur beamforming yang tersedia dalam standar Wi-Fi 5. Fitur ini memungkinkan sinyal Wi-Fi untuk lebih terfokus dan terarah ke perangkat penerima seperti smartphone atau PC. Dengan koneksi antara perangkat Wi-Fi, sinyal beamforming dapat membentuk gambar berbasis radio dari berbagai sudut. Dalam penelitian, teknik ini telah terbukti memiliki tingkat akurasi hingga 100 persen. Kombinasi dengan model machine learning yang telah dilatih memungkinkan celah keamanan ini digunakan untuk melacak posisi seseorang.
Ketidakamanan semakin bertambah dengan banyaknya perangkat Wi-Fi modern yang mendukung Wi-Fi 5 dan adanya sinyal Wi-Fi yang tidak terenkripsi. Sebelum penemuan celah keamanan ini, peneliti dari La Sapienza University of Rome telah memperkenalkan WhoFi yang mampu mengidentifikasi manusia melalui sinyal Wi-Fi dengan tingkat keberhasilan di atas 90 persen.
Dengan adanya penelitian ini, penting untuk mempertanyakan apakah ada solusi untuk melindungi diri dari potensi serangan keamanan ini di masa depan.





