Google telah memperkenalkan VaultGemma, model bahasa baru yang dirancang untuk menjaga privasi. Berbeda dengan model AI tradisional, VaultGemma telah dilatih untuk tidak menyimpan atau mengulang data sensitif yang digunakan selama proses pelatihan. Meskipun terdengar sepele, namun masalah privasi ini merupakan hal yang serius. Banyak model AI terkemuka dapat secara tidak sengaja “mengingat” data pribadi dan mengungkapkannya kembali saat diminta.
Untuk mengatasi masalah ini, Google menggunakan teknik differential privacy dalam pelatihan VaultGemma. Model ini dilatih dengan menambahkan “noise” sehingga tidak ada data khusus yang dapat dilacak. VaultGemma memiliki 1 miliar parameter dan dilatih dari awal menggunakan dataset besar yang berisi 13 triliun token teks, kode, dan artikel ilmiah. Proses pelatihannya didukung oleh lebih dari dua ribu chip TPU generasi terbaru. Google juga telah merilis panduan baru untuk memperjelas hubungan antara privasi, kinerja, dan kebutuhan komputasi.
Meskipun VaultGemma belum dapat menyaingi model AI non-private terbaru seperti Gemma 3 dalam hal kinerja, namun hasil uji coba menunjukkan performa yang mirip dengan model AI lima tahun lalu. Hal yang penting adalah model ini tidak menunjukkan tanda-tanda menyimpan data pelatihannya, sebuah pencapaian yang jarang terjadi dalam skala sebesar ini. VaultGemma telah dirilis secara terbuka di platform Hugging Face dan Kaggle, memungkinkan peneliti dan komunitas untuk mencoba, membaca laporan teknis, dan melakukan riset lebih lanjut.
Dengan meluncurkan model AI terbaru ini, Google berusaha memberikan opsi baru yang tidak hanya cerdas tetapi juga aman bagi data pengguna. Namun, pertanyaan tetap terbuka, apakah lebih memilih model yang canggih namun berisiko atau model yang lebih terbatas tetapi menjaga privasi secara ketat.
