Pada hari Minggu (10/8), Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah “anak dari rakyat” dan harus siap untuk mengorbankan nyawa mereka di medan perang demi pertahanan negara dan warganya. Prabowo menyampaikan hal ini dalam acara Pemeriksaan Pasukan Operasional dan Upacara Penghormatan Militer di Lapangan Suparlan, Pusdiklatpassus Batujajar, Jawa Barat. Ia menekankan bahwa TNI selalu harus menjadi garda terdepan dalam membela Indonesia.
Selain itu, Prabowo juga mengingatkan kepada komandan yang baru saja ditunjuk untuk memimpin dengan integritas dan memperlakukan prajuritnya layaknya anak sendiri. Ia menekankan pentingnya pelatihan yang baik namun tidak dengan kekejaman.
Dalam acara tersebut, Prabowo memberikan pangkat Jenderal Bintang Empat Kehormatan kepada 10 penerima, Medali Penghargaan Bintang Sakti kepada 2 penerima, dan pangkat kehormatan kepada 1 penerima sebagai pengakuan atas dedikasi dan integritas yang tinggi. Acara tersebut juga menandai pelantikan dan pengukuhan unit-unit TNI baru.
Acara pemeriksaan pasukan melibatkan 27.384 personel, didukung oleh 152 kendaraan taktis dengan 388 awak, serta 124 unit peralatan pertahanan yang terdiri dari 34 dari Angkatan Darat, 24 dari Angkatan Laut, dan 66 dari Angkatan Udara. Prabowo juga menambahkan bahwa visi TNI adalah pertahanan defensif dan bahwa TNI harus siap bertarung untuk membela negara.
Dengan semangat seperti ini, Prabowo memastikan bahwa TNI tidak hanya melayani rakyat, namun juga siap untuk mati bagi rakyat.