Program Cek Kesehatan Gratis di sekolah diharapkan dapat mencakup sekitar 53 juta siswa di seluruh Indonesia. Program ini akan diterapkan di berbagai jenis sekolah, termasuk lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang berada di bawah Kementerian Agama dengan jumlah peserta didik hingga 12,5 juta orang.
Menurut Tenaga Ahli Utama dari Kantor Komunikasi Presiden, Hariqo Wibawa Satria, Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia dengan populasi sekitar 285 juta jiwa. Seluruh warga negara, termasuk siswa sekolah, akan mendapatkan layanan Cek Kesehatan Gratis sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Presiden Prabowo berkomitmen untuk menjadikan generasi muda Indonesia sebagai generasi emas pada tahun 2045. Berbagai program telah diluncurkan untuk mencapai tujuan tersebut, seperti Makan Bergizi Gratis, Peningkatan kapasitas RSUD, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, dan banyak program beasiswa lainnya. Selain itu, berbagai aturan baru telah diterapkan, termasuk Perpres No 81 Tahun 2025 yang memberikan tunjangan khusus untuk dokter spesialis di daerah terpencil.
Sementara itu, pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis di lembaga pendidikan agama menyasar berbagai jenis sekolah, termasuk madrasah, pesantren, sekolah Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya program ini sebagai bagian dari upaya untuk mencetak generasi yang sehat dan berdaya saing dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045.
Nasaruddin juga menyerukan dukungan seluruh lembaga pendidikan agama dan keagamaan untuk mendukung pelaksanaan program CKG di sekolah. Dalam hal ini, keterlibatan guru dan tenaga kependidikan juga diharapkan untuk memberikan dukungan teknis yang dibutuhkan. Seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama di seluruh Indonesia diminta untuk memastikan kelancaran program CKG di sekolah masing-masing demi mencapai visi Indonesia Emas 2045.
