Balapan Formula 1 di Spa-Francorchamps pada Minggu (27/7/2025) diprediksi akan diguyur hujan deras. Hal ini membuat beberapa tim tertarik untuk menggunakan pengaturan downforce yang lebih tinggi, meskipun berpotensi melanggar aturan parc ferme dan harus memulai dari pitlane. Salah satunya adalah tim Ferrari yang memasuki kualifikasi dengan kedua mobilnya menggunakan pengaturan low-downforce. Charles Leclerc berhasil lolos ke posisi ketiga, namun Lewis Hamilton tersingkir di Q1 setelah putaran terakhirnya dihapus karena melanggar batas lintasan di Raidillon.
Dengan prediksi hujan, tim Ferrari memutuskan untuk mengambil risiko dan memulai balapan dari pitlane setelah mengganti komponen mesinnya. Keputusan ini terbukti menguntungkan ketika balapan dihentikan hampir 90 menit setelah start di belakang safety car. Setelah balapan dilanjutkan dengan rolling start, Hamilton berhasil melesat dari pitlane dan finis di posisi ketujuh setelah berhasil menyalip beberapa pembalap.
Sementara itu, Leclerc yang awalnya bertahan di posisi ketiga, berhasil menahan tekanan dari Max Verstappen sebelum kondisi kering membuatnya mulai mundur. Ferrari memilih pengaturan downforce yang lebih rendah sebelum balapan, merasa yakin bahwa hujan yang diprediksi akan berdampak besar pada balapan. Namun, sinar matahari cerah yang muncul setelah hujan membuat lintasan kering lebih cepat dari yang diperkirakan.
Dengan kondisi lintasan yang berubah-ubah, strategi dan pengaturan mobil memiliki peran besar dalam hasil balapan. Ferrari membuat keputusan berani dengan mengganti ganti komponen mesinnya dan menggunakan Pengaturan downforce yang lebih rendah, yang akhirnya membawa hasil positif bagi tim tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh prinsipal Ferrari, Frederic Vasseur, keputusan tersebut merupakan hasil diskusi bersama tim dan pembalap, menekankan pentingnya kerjasama dan strategi yang tepat dalam balapan.