Ulasan AI tentang Kualitas Keramik Tiongkok

by -22 Views

Barisan peneliti di Universitas Putra Malaysia dan UNSW Sydney telah berhasil menciptakan sistem kecerdasan buatan yang berguna untuk mengklasifikasi dan memprediksi nilai keramik Tiongkok dengan tingkat akurasi yang mencapai 99 persen. Inovasi ini tidak memerlukan perangkat keras khusus, melainkan dapat berjalan dengan menggunakan GPU gaming yang biasa digunakan sehari-hari. Sistem AI ini dapat mempelajari pola dekoratif pada permukaan keramik melalui enam kategori utama seperti pola tumbuhan, motif binatang, lanskap, sosok manusia, retakan glasir, dan desain geometris. Selain itu, tim peneliti juga mengembangkan metode modular morfologis untuk membedakan berbagai jenis keramik seperti botol, guci, piring, mangkuk, cangkir, pot, dan bak cuci.

Dalam proses deteksi visual, model YOLOv11 digunakan untuk mengidentifikasi elemen-elemen dekoratif dan struktural pada keramik. Algoritma penilaian harga dipelajari menggunakan data lelang dari Sotheby’s dan Christie’s, sehingga dapat memproyeksikan kategori harga berdasarkan hasil lelang dunia nyata. Menariknya, hasil uji coba menunjukkan bahwa AI mampu menaksir harga artefak era Dinasti Ming dengan estimasi harga yang cukup akurat. Melalui pendekatan ini, harapan proyek ini adalah untuk mendemokratisasi akses terhadap penilaian keramik sehingga kolektor muda, museum kecil, dan proyek arsip digital dapat memperoleh analisis objektif mengenai jenis, usia, dan estimasi nilai keramik tanpa harus bergantung pada sejumlah besar pakar.

Menggunakan teknologi AI dan GPU gaming, tim peneliti berencana untuk mengadaptasi teknologi serupa untuk mengapresiasi berbagai bentuk warisan visual budaya lainnya, seperti kostum opera Kanton dan mural bersejarah. Dengan asumsi ini, era baru dalam apresiasi budaya akan membutuhkan waktu, biaya, dan kompleksitas perangkat keras yang lebih sedikit, serta menciptakan basis data global yang lebih kaya dan inklusif.

Source link