Berita menarik muncul dari penyedia cheat di Call of Duty, yang merasa sebagai korban setelah Activision melakukan pemblokiran terhadap pengguna cheat mereka. Activision telah mengonfirmasi bahwa sejumlah akun pengguna cheat di Call of Duty telah diblokir, termasuk pembuat cheat dan pemain yang merusak pengalaman bermain. Melalui laporan dari TechCrunch, Activision telah mengumumkan pemblokiran permanen terhadap ArtificialAiming, penyedia cheat yang telah beroperasi selama 19 tahun. Langkah ini diambil untuk memberikan efek jera dan mencegah para cheater menciptakan akun baru untuk kembali bermain.
Ironisnya, para pemain yang terkena dampak dan diblokir akunnya malah merasa sebagai korban dalam kebijakan ini. Mereka menunjukkan rasa sedih, kecewa, dan berat hati untuk meninggalkan game tersebut. Pengguna cheat di Call of Duty telah lama menjadi masalah bagi Activision, sehingga tindakan tegas ini diambil untuk melawan praktik curang tersebut. Bahkan, seseorang yang diduga sebagai staf dari ArtificialAiming merasa bangga karena berhasil membuat perusahaan game menghabiskan banyak uang untuk melawan para pembuat cheat.
Praktik cheat dalam video game telah menjadi bisnis besar sejak tahun 2021. Bahkan di China, polisi pernah menangkap sekelompok orang yang terlibat dalam pembuatan cheat di PUBG Mobile. Mereka mengakui mampu menghasilkan keuntungan hingga USD 77 juta dari bisnis curang tersebut. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan game telah meningkatkan tim dan teknologi anti-cheat di dalam game mereka. Activision juga telah merilis sistem anti-cheat baru, yaitu kernel Ricochet. Mereka menegaskan bahwa komitmen mereka adalah untuk menindak tegas pemain yang mengancam integritas komunitas game tersebut.
