Setelah empat tahun diluncurkan, Windows 11 akhirnya berhasil menggeser dominasi Windows 10. Data dari Stat Counter per bulan Juli 2025 menunjukkan bahwa Windows 11 kini digunakan oleh 51,36% pengguna Windows, sementara Windows 10 turun ke angka 45,57%, menandai perubahan besar dalam ekosistem desktop Microsoft.
Meskipun pertumbuhan Windows 11 terhitung lambat pada awalnya, namun telah mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2022, penggunaan Windows 11 belum mencapai 10%, kemudian naik perlahan menjadi 28% di tahun 2023, dan mencapai 36% di tahun 2024. Lonjakan besar kembali terjadi tahun ini, seiring dengan semakin mendekatnya akhir dukungan untuk Windows 10.
Microsoft terus mendorong pengguna untuk beralih ke Windows 11. Dukungan utama untuk Windows 10 akan berakhir pada 14 Oktober, meskipun Microsoft memberikan tambahan satu tahun update gratis bagi pengguna yang login dengan akun Microsoft dan mencadangkan data ke cloud. Namun, tujuan akhirnya sangat jelas: semua fokus dialihkan ke Windows 11.
Saat ini, diperkirakan terdapat sekitar 700 juta perangkat aktif bulanan yang telah menggunakan Windows 11. Angka ini juga mencerminkan tren di kalangan gamer, di mana Windows 11 menjadi versi Windows paling populer di Steam. Tahun ini juga diprediksi sebagai momentum besar untuk siklus upgrade PC baru.
Meskipun begitu, tidak semua pengguna dapat langsung melakukan upgrade ke Windows 11. Banyak PC lama yang tidak memenuhi persyaratan hardware yang ditetapkan Windows 11, seperti kebutuhan akan chip keamanan TPM 2.0 sehingga perangkat lama yang masih menggunakan tidak didukung. Meskipun, selalu ada cara untuk bypass persyaratan tersebut.
Windows 11 juga menghadapi kritik karena memerlukan koneksi internet saat instalasi awal, serta adanya banyak iklan dan aplikasi bawaan yang dianggap mengganggu. Namun, hal-hal ini sebenarnya juga telah ada di Windows 10. Jadi, bagi yang masih ragu, mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan untuk beralih ke Windows 11.