Perdebatan seputar penggunaan perangkat pengatur ketinggian di ajang balap motor MotoGP kembali memanas setelah sejumlah insiden pada beberapa seri terakhir. Meskipun aturan untuk menghapus perangkat ini sudah diatur pada tahun 2027, beberapa pembalap mulai mempertanyakan keamanan dan kebutuhannya saat ini. Perangkat ini, yang memungkinkan penurunan motor untuk meningkatkan akselerasi dan start, menjadi pembahasan utama setelah insiden di Le Mans dan Silverstone.
Pada balapan Le Mans, perangkat ini menjadi sorotan karena justru memicu kecelakaan di tikungan pertama yang sulit. Sementara di Silverstone, trek yang berbeda namun masih menimbulkan tantangan yang serupa terkait dengan penggunaan perangkat ini pada start. Pembalap mulai mempertanyakan perlunya melarang perangkat ini di beberapa lintasan tertentu, seperti Le Mans, sementara lainnya berpendapat bahwa perangkat tersebut tidak terlalu berbahaya.
Namun, para pembalap seperti Alex Marquez dan Johann Zarco juga mengakui bahwa penggunaan perangkat ini memudahkan tugas pembalap tetapi juga memiliki potensi risiko yang dapat membahayakan. Apakah perangkat ini seharusnya dilarang sepenuhnya atau diatur penggunaannya, merupakan perdebatan yang terus berlangsung di kalangan para pembalap MotoGP. Meskipun kontroversial, perangkat ini memunculkan tantangan teknologi yang menarik namun juga menimbulkan situasi berpotensi berbahaya di lintasan.