Mengapa Masuk Sekolah Jam 6 Pagi Membawa Dampak Negatif? – Analisis P2G

by -9 Views

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menolak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengusulkan jam masuk sekolah pukul 06.00 pagi bagi siswa SMP dan SMA di wilayah tersebut. Menurut P2G, wacana tersebut dinilai sebagai langkah yang kurang produktif dalam memperbaiki kualitas hidup dan perkembangan anak. Banyaknya riset ilmiah yang menunjukkan dampak negatif dari kurang tidur pada anak, seperti sulit berkonsentrasi, penurunan daya ingat, dan gangguan metabolisme tubuh, menjadi dasar penolakan tersebut.

Lebih lanjut, P2G juga menyoroti perbandingan jam masuk sekolah di berbagai negara maju seperti Malaysia, Tiongkok, Amerika Serikat, India, Inggris, Rusia, Kanada, Korea Selatan, Singapura, dan Jepang yang cenderung lebih siang daripada yang diusulkan di Jawa Barat. Hal ini menunjukkan bahwa jam masuk sekolah yang terlalu pagi dapat menyulitkan implementasinya, terutama dalam hal akses dan keamanan siswa serta beban bagi guru dan orang tua.

Selanjutnya, P2G menekankan bahwa kualitas pembelajaran tergantung pada ekosistem pendidikan yang ada di sekolah, termasuk pola asuh di rumah, ruang belajar yang nyaman, dan keterlibatan guru dalam membangun lingkungan belajar yang berkualitas. Penetapan jam malam bagi siswa mulai pukul 21.00 dinilai sebagai langkah yang positif untuk mendukung tumbuh kembang psikologis anak, serta sebagai implementasi dari kebijakan Kemdikdasmen mengenai 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

P2G juga menyoroti tantangan pendidikan di Jawa Barat, di mana tingginya angka anak putus sekolah memberikan gambaran bahwa kebijakan pendidikan yang ada belum sepenuhnya berdasarkan bukti dan penelitian ilmiah. Hal ini menunjukkan perlunya rencana pendidikan yang terencana dan sistematis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.

Source link