Intel baru saja mengumumkan peluncuran jajaran workstation entry-level terbaru mereka yang didukung oleh prosesor Core Ultra 200 dengan arsitektur Arrow Lake. Workstation ini dirancang untuk desktop dan laptop, menyasar pengguna profesional yang membutuhkan kinerja tinggi namun dengan anggaran terbatas. Meskipun masuk dalam kategori entry level, Intel memastikan bahwa performa yang ditawarkan oleh Core Ultra 200 mampu mengungguli pesaingnya, terutama dalam hal efisiensi daya dan kecepatan dalam menangani beban kerja profesional.
Dalam segmen desktop, Intel membawa prosesor Core Ultra 200S yang menjanjikan performa multithread 13% lebih tinggi daripada Ryzen 9 9950X. Hasil pengujian Cinebench juga menunjukkan bahwa workstation ini memberikan nilai Multicore sebesar 2024 dengan efisiensi daya 11% lebih baik pada TDP 125W. Sedangkan untuk laptop, tersedia dua seri yaitu Core Ultra 200H dan Core Ultra 200HX. Seri 200HX dirancang untuk laptop kelas atas dengan performa tinggi, sementara 200H lebih cocok untuk laptop tipis dan ringan.
Banyak produsen ternama seperti HP dan Dell telah mengadopsi prosesor Core Ultra 200 ini. Contohnya, HP ZBook Fury 18 yang akan diluncurkan dengan dukungan memori ECC sebesar 256 GB dan NPU untuk komputasi AI lokal. Sementara Dell Pro Max 16 hadir sebagai pilihan terjangkau dengan Core Ultra 200H, menawarkan performa 22% lebih tinggi dari Ryzen 9 365 dalam uji multicore Geekbench 6.3.
Benchmark dari Core Ultra 9 285H juga menunjukkan bahwa prosesor ini mampu mengungguli Ryzen 9 365 berbasis Zen 5 hingga 26% dalam enam aplikasi berbeda. Intel juga menyediakan opsi GPU workstation Arc Pro B60 24 GB dan Arc Pro B50 16 GB untuk pengguna desktop yang membutuhkan performa grafis ekstra. Dengan peluncuran jajaran workstation ini, Intel berusaha menciptakan keseimbangan antara harga, performa, dan efisiensi daya, memberikan alternatif menarik bagi para profesional yang menginginkan workstation modern dengan dukungan AI lokal dan kinerja grafis yang handal.
