Dalam era komunikasi digital yang semakin maju, kejadian menerima panggilan dari nomor tak dikenal sering terjadi. Hal ini membuka peluang bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan melalui telepon atau pesan. Data dari laporan Global Call Threat kuartal IV tahun 2024 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan tingkat panggilan spam tertinggi di Asia Pasifik, dengan presentase mencapai 86 persen. Panggilan spam tersebut terdiri dari 35 persen penipuan, 51 persen gangguan, dan 14 persen telepon lainnya.
Masyarakat dihimbau untuk beralih ke layanan eSIM dan melaporkan panggilan spam melalui layanan yang disediakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital. Selain itu, pengguna dapat mengaktifkan fitur blokir nomor tidak dikenal atau mode jangan ganggu pada ponsel mereka. Pengaturan fitur ini berbeda antara pengguna Android dan iOS. Jika menerima panggilan mencurigakan, disarankan untuk tidak langsung mengangkat atau membalas panggilan, terutama jika nomor tersebut menggunakan kode internasional.
Masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan cek nomor di aduannomor.id untuk memastikan apakah nomor yang menghubungi pernah dilaporkan sebagai nomor penipuan. Pada akhirnya, jika terjadi panggilan asing yang mencurigakan, penting untuk segera melaporkannya melalui platform yang telah disediakan secara resmi. Dengan demikian, langkah-langkah tersebut dapat membantu meminimalisir risiko penipuan dan melindungi diri dari ancaman yang tidak diinginkan.