Kolaborasi untuk Lawan Kejahatan Siber di BPD, OJK, BI, dan Kemendagri

by -15 Views

Kolaborasi antara regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi fokus dalam seminar Membangun Ketahanan Siber di Era Digital Banking. Acara ini menghadirkan pembicara dari berbagai lembaga strategis dalam industri perbankan yang menekankan perlunya regulasi yang lebih efektif untuk menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks. Para peserta, termasuk komisaris dari 27 Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia, menyoroti pentingnya kesiapan perbankan dalam menghadapi tantangan keamanan siber.

Dalam seminar tersebut, pembicara utama, Ruby Alamsyah, CEO & Chief Digital Forensic PT Digital Forensic Indonesia (FDI), menekankan pentingnya membangun struktur manajemen risiko siber yang kuat sesuai dengan regulasi yang berlaku. Beliau juga menggarisbawahi tantangan infrastruktur teknologi informasi yang terbatas dalam BPD dan perlunya integrasi antara sistem IT internal dengan vendor, switcher, dan layanan BI Fast untuk memperkuat ketahanan siber.

Tak hanya itu, kesadaran dan kesiapan dalam menghadapi ancaman siber juga ditekankan dalam seminar ini. Pembicara lain, Cahyana Ahmadijaya, Senior Consultant FDI, menyoroti pentingnya koordinasi antara sektor publik dan swasta dalam meningkatkan ketahanan siber di sektor perbankan. Sinergi antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan FKDK BPDSI ditonjolkan sebagai langkah strategis untuk menghadapi persaingan perbankan di Indonesia. Diharapkan dengan kerja sama dan kolaborasi yang kuat, sektor perbankan dapat tetap aman dalam menghadapi tantangan di era digital.

Source link