Empat merek teknologi terkemuka asal Tiongkok – Huawei, Honor, OPPO, dan Vivo – baru-baru ini mengumumkan kolaborasi mereka dalam meluncurkan standar pengisian daya cepat UFCS 2.0. Berita ini disampaikan dalam sebuah konferensi di Shenzhen pada 22 Mei. Protokol UFCS sebelumnya diperkenalkan pada tahun 2021 sebagai hasil kerjasama antara Huawei, OPPO, Vivo, dan Xiaomi. Tujuannya adalah untuk menyatukan sistem pengisian daya cepat antar perangkat agar lebih mudah digunakan.
Generasi kedua dari UFCS, yaitu UFCS 2.0, hadir dengan sejumlah peningkatan teknis yang signifikan. Salah satunya adalah kemampuan pengisian daya hingga 40W tanpa memerlukan autentikasi khusus, memungkinkan pengguna untuk tetap mengisi daya dengan cepat tanpa perlu charger dari merek yang sama. Fitur reverse charging juga ditambahkan, memungkinkan satu ponsel untuk mengisi daya ponsel lain dari merek yang berbeda.
Fitur PowerChange juga menjadi fokus dalam UFCS 2.0, di mana charger memiliki kemampuan untuk menyesuaikan daya secara otomatis sesuai dengan kebutuhan perangkat. Hal ini tidak hanya membuat pengisian daya lebih aman tetapi juga lebih efisien. Kolaborasi antara merek-merek tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pengguna terhadap charger dari merek tertentu. Sebelumnya, setiap merek memiliki teknologi pengisian daya cepat masing-masing, yang membuat pengguna harus memiliki banyak charger berbeda.
Meskipun UFCS 2.0 hanya tersedia di China saat ini, masih belum jelas apakah akan diadopsi oleh merek global seperti Apple atau Samsung, yang memiliki protokol pengisian daya cepat sendiri. Pertanyaannya, apakah standar seperti UFCS 2.0 perlu diadopsi secara internasional? Hal ini menjadi pertimbangan menarik untuk diperhatikan ke depannya.