Ni Made Suhendri adalah seorang ibu di Bali yang menghidupkan usaha kecil dengan membuat kerajinan kayu berbentuk penyu. Bersama suaminya, Dewo Nyoman Suwardana, mereka memulai usaha tersebut sejak tahun 1995. Suaminya, seorang pengrajin kayu, menggunakan kayu pins untuk membentuk penyu dalam berbagai ukuran sebelum diukir dan dicat.
Dalam mengembangkan usahanya, Ni Made dan suaminya mendapatkan bantuan modal dari Amartha untuk pembelian bahan baku dan alat produksi. Dengan bantuan ini, mereka berhasil memproduksi 1.000-2.000 penyu kayu per bulan dan omzet penjualan mencapai Rp10 juta. Bahkan, kerajinan kayu buatan mereka diekspor hingga ke Tiongkok.
Amartha sebagai platform keuangan digital, fokus dalam mendukung ekonomi akar rumput, terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Melalui acara The 2025 Asia Grassroots Forum, Amartha berupaya memperluas cakupan investasi dalam sektor akar rumput. Data menunjukkan bahwa sektor UMKM di Asia Tenggara menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dukungan modal, teknologi inklusif, dan pendampingan diharapkan bisa membantu sektor akar rumput menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi. Forum internasional The 2025 Asia Grassroots Forum di Bali menjadi ajang bagi investor global untuk berinvestasi dan berkolaborasi dalam mendukung dan meningkatkan ekonomi akar rumput.
