Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkenalkan terobosan teknologi pencitraan gelombang milimeter berbasis lensa dielektrik untuk mengatasi tantangan keamanan publik yang semakin kompleks. Melalui webinar bertajuk “Pengembangan Sistem Pencitraan Gelombang Milimeter Berbasis Lensa Dielektrik untuk Aplikasi Keamanan”, BRIN menegaskan komitmen untuk memperkuat pemeriksaan keamanan dengan solusi non-kontak di ruang publik seperti bandara dan stasiun. Prof Nasrullah Armi, Kepala Pusat Riset Telekomunikasi BRIN, dan Arie Setiawan, Peneliti di Kelompok Riset Radio Frekuensi, Gelombang Mikro, Akustik, dan Fotonika (RFMAP) mengungkapkan kontribusi teknologi gelombang milimeter dengan lensa dielektrik dalam mendeteksi objek tersembunyi secara aman dan efektif. Melalui kolaborasi internasional dan penerapan prinsip dasar transformasi Fourier, teknologi pencitraan ini dapat memberikan solusi cerdas untuk sistem pemeriksaan keamanan di Indonesia. Tantangan dan potensi pengembangan lebih lanjut dalam teknologi ini juga menjadi sorotan untuk meningkatkan kehadirannya dalam keamanan global. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi langkah strategis BRIN dalam menyajikan solusi teknologi inovatif yang dapat diaplikasikan secara luas di masyarakat Indonesia.
Sistem Cerdas BRIN: Teknologi Deteksi Objek Tersembunyi
