Guru Besar LSPR Soroti Model Komunikasi Politik Indonesia

by -22 Views

Lembaga Komunikasi dan Bisnis LSPR Institute (LSPR Institute) baru-baru ini menggelar pengukuhan Guru Besar Bidang Komunikasi, khususnya komunikasi politik, Prof. Dr. Lely Arrianie, M.Si dengan orasi ilmiah berjudul “Komunikasi Politik Tanpa Model: Tantangan Menemukan Model Komunikasi Politik Khas Indonesia Menuju 2045”. Pendiri dan CEO LSPR Institute, Dr. (H.C) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, FIPR, menyatakan bahwa pengukuhan guru besar ini memiliki dampak luas, bukan hanya dalam dunia pendidikan, tetapi juga bagi kemajuan masyarakat yang demokratis. Hal ini berkontribusi pada fondasi kehidupan masyarakat yang lebih cerdas, kritis, dan berbudaya.

Menurut Prita, komunikasi politik di Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti disinformasi, polarisasi media, krisis kepercayaan publik, dan kecanduan algoritma digital. Maka dari itu, dibutuhkan etika komunikasi politik yang kuat sebagai dasar komunikasi politik yang sesuai dengan kebutuhan dan kekhasan Indonesia. Rektor LSPR Institute, Andre Ikhsano, M.Si, menekankan pentingnya acara pengukuhan Profesor sebagai bukti komitmen LSPR Institute dalam dunia akademis dengan juga memberikan kontribusi intelektual yang lebih luas dan mendalam.

Lely berpendapat bahwa Indonesia perlu memiliki model komunikasi politik yang jelas untuk membangun budaya politik yang merepresentasikan Bangsa Indonesia. Saat ini, belum ada model komunikasi politik yang tepat di Indonesia, yang mengakibatkan dominasi gaya dan pola komunikasi politik tanpa dasar yang konkret. Komunikasi politik yang berlangsung saat ini dinilai masih perlu meningkatkan etika dan budaya politik, agar dapat berjalan ke arah yang lebih positif. Menurut Lely, walaupun saat ini komunikasi politik Indonesia belum memiliki model yang jelas, namun proses politik yang terjadi akan terus menciptakan model komunikasi politik yang berbudaya, bertanggung jawab, dan sesuai dengan karakter Indonesia.

Source link