Reli Safari 2025 menjadi sorotan pada turun ketiga Kejuaraan Reli Dunia (WRC) dengan kemenangan Elfyn Evans yang luar biasa. Namun, transisi Hankook sebagai pemasok ban tunggal untuk WRC dari Pirelli awal tahun ini, memunculkan diskusi terkait ketahanan ban. Kritik pedas dari Sebastien Ogier terhadap ban Pirelli di Safari menunjukkan pentingnya ban yang tahan tusukan. Dengan 21 etape khusus, Safari 2025 mencakup 383,10 kilometer di lapangan berkerikil. Dalam acara tersebut, mobil Rally1 mengalami 23 tusukan, menyoroti kerusakan ban yang signifikan.
Pada hari terberat, Sabtu, 12 tusukan terjadi, menempatkan ban Hankook yang baru menghadapi tantangan serius. Meskipun kerusakan ban terjadi di sepanjang acara, poin Super Sunday tetap sengit. Dalam tender FIA untuk pemasok ban tunggal, Hankook harus memastikan ketahanan maksimum dan daya saing strategis. Namun, kerapuhan ban di WRC Safari menunjukkan bahwa Hankook mungkin belum memenuhi persyaratan tersebut sepenuhnya. Para pereli belum memberikan tanggapan resmi terkait kerusakan ban yang mereka alami, namun isu ini bisa menjadi masalah serius di masa depan.
Dengan seri reli berikutnya termasuk jalanan berkerikil, seperti Portugal, Italia, dan seri lainnya, keandalan ban tetap menjadi fokus utama. Kategori reli dunia memerlukan pemasok ban yang dapat memberikan produk yang tahan terhadap tusukan dan memungkinkan strategi balapan yang beragam. Meskipun kemenangan Evans di Safari menonjol, kehadiran Hankook sebagai pemasok ban tunggal masih perlu ditinjau ulang. Isu tusukan di WRC Safari menunjukkan bahwa ban Hankook mungkin belum siap sepenuhnya menghadapi tantangan reli dunia.