Impor Barang Serealia Indonesia Nihil pada Februari 2025
Impor barang-barang yang termasuk dalam kategori serealia, kode HS 10, di Indonesia telah mencapai nihil pada bulan Februari. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan hingga 99,96% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, serta penurunan secara total 100% dibandingkan dengan Februari 2024.
Penurunan drastis dalam impor serealia disebabkan oleh kurangnya impor untuk komoditas seperti beras, jagung, dan gandum. Terutama, larangan impor beras yang diberlakukan oleh pemerintah telah membuat impor serealia menjadi hampir nihil. Meskipun ada sedikit impor beras khusus dan jagung untuk pakan ternak, jumlahnya tidak signifikan.
Jenis beras yang tidak lagi diimpor pada Februari 2024 termasuk beras basmati, beras hom mali, beras sekam, beras ketan, dan beras malys. Sementara itu, impor beras setengah giling dan pratanak turun drastis, sementara impor beras pecah mengalami kenaikan.
Komoditas gandum dan meslin juga mengalami penurunan signifikan dalam impornya. Penurunan terbesar terjadi pada biji gandum dan gandum selain durum. Begitu juga dengan impor jagung, di mana impor popcorn dan biji jagung menurun tajam, namun impor jagung selain biji mengalami kenaikan.
Kondisi impor serealia yang hampir nihil ini mencerminkan keyakinan pemerintah terhadap pasokan di dalam negeri. Larangan impor beras dan penurunan impor komoditas lainnya menunjukkan upaya untuk mengandalkan produksi domestik. Jadi, meskipun impor serealia hampir nihil, hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan Indonesia.