Kuliah Kesepakatan Ford dan Red Bull di F1

by -28 Views

Red Bull sudah lama dikenal dengan pandangannya terhadap industri otomotif. Mereka sempat menjalani negosiasi panjang dengan Porsche untuk menjalin kemitraan, namun akhirnya tidak berhasil. Red Bull khawatir kehilangan kendali dan fleksibilitas jika harus berbagi saham dengan Porsche, yang merupakan alasan utama penolakan mereka. Meskipun berbagai tim Formula 1 telah mendekati Ford sebelumnya, Ford melihat kesempatan dengan Red Bull setelah gagalnya negosiasi Red Bull dengan Porsche. Ford terkesan dengan antusiasme dan potensi kolaborasi dengan Red Bull, yang membawa mereka kembali ke Formula 1 setelah absen sejak 2004.

Dalam pembicaraan awal mereka, Ford dan Red Bull menemukan pemahaman yang sama dan saling melengkapi dalam hubungan kemitraan yang baru. Meskipun awalnya Ford akan membantu dengan bagian kelistrikan mesin 2026, mereka juga berkontribusi dalam berbagai aspek lain seperti manufaktur aditif, mesin pembakaran internal, dan turbocharger. Kolaborasi ini jauh lebih dari sekadar pertukaran finansial, melibatkan transfer teknologi dan inovasi di bidang mobil listrik dan bahan bakar terbarukan.

Christian Horner, manajer tim Red Bull, mengakui bahwa pendekatan Ford sangat berbeda dengan Porsche. Mereka berfokus pada pertanyaan apa yang Red Bull butuhkan dan bagaimana Ford dapat membantu mereka bersaing dengan lebih baik di ajang Formula 1. Meskipun tantangan pasti ada, baik Horner maupun Ford yakin bahwa kemitraan ini akan menghasilkan hasil yang positif dan saling menguntungkan. Dengan struktur yang ada, Ford dan Red Bull mampu bekerja sama dengan baik tanpa harus mengubah terlalu banyak hal di internal tim Formula 1. Kesepakatan ini juga mencerminkan semangat Mateschitz, sang pendiri Red Bull, bahwa tanpa risiko, tidak ada kesuksesan yang besar.

Source link