Bos buruh, Said Iqbal, memberikan komentar terkait isu yang sedang ramai dibicarakan di media sosial tentang tagar #kaburajadulu. Menurutnya, fenomena viral ini sebenarnya merupakan ekspresi kekecewaan masyarakat, terutama kaum muda, terhadap usaha pemerintah dalam menangani masalah lapangan kerja dan ekonomi. Masyarakat merasa tidak puas dengan upaya pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja yang memadai meskipun mereka telah membayar pajak. Said menggarisbawahi pentingnya negara untuk menyediakan lapangan kerja dengan cara yang efektif seperti yang dilakukan negara lain seperti Amerika Serikat. Dia juga menekankan bahwa jika negara mampu memberikan lapangan kerja yang cukup, hal ini dapat mengurangi anggaran dan pengeluaran untuk asuransi pengangguran. Selain itu, Said juga menyebut bahwa tagar #kaburajadulu sebenarnya merupakan protes dari kaum muda yang merasa kurang dihargai setelah menyelesaikan pendidikan yang mahal dan tinggi. Banyak dari mereka rela pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan karena di negara lain terdapat lebih banyak peluang kerja. Kontroversi tagar ini menunjukkan ketidakpuasan signifikan terhadap kondisi ekonomi dan lapangan kerja di Indonesia, yang kontras dengan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap Presiden Prabowo Subianto.
#KaburAjaDulu: Penemuan Tak Terduga
