DeepSeek AI: Daftar Negara yang Larang dan Keamanan Data

by -35 Views

Beberapa lembaga pemerintah di beberapa negara telah mengambil langkah untuk membatasi akses ke program chatbot kecerdasan buatan terbaru yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi Tiongkok, DeepSeek. Kebijakan ini terutama ditujukan kepada pegawai pemerintah dengan alasan kekhawatiran terhadap keamanan data dan risiko potensial lain yang terkait dengan teknologi kecerdasan buatan dari perusahaan asing. Negara-negara yang menerapkan kebijakan tersebut antara lain Italia, Taiwan, Australia, dan Korea Selatan.

Italia adalah salah satu negara pertama yang melarang DeepSeek AI karena alasan perlindungan data pengguna. Pemerintah Italia mengambil langkah tersebut setelah melakukan investigasi terhadap praktik pengumpulan data DeepSeek dan menilai respons perusahaan tidak memadai. Sementara itu, Taiwan juga melarang penggunaan DeepSeek AI di instansi pemerintah, perusahaan milik negara, dan sekolah negeri karena dinilai berisiko terhadap keamanan informasi nasional.

Di Australia, pemerintah melarang pegawai negeri untuk menggunakan aplikasi DeepSeek AI karena keamanan siber. Meskipun larangan ini tidak berlaku bagi warga sipil, pemerintah mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan layanan AI demi menjaga privasi digital mereka. Sedangkan Korea Selatan sementara waktu melarang penggunaan DeepSeek di perangkat pegawai dan meminta penjelasan resmi dari perusahaan terkait kebijakan pengelolaan data pengguna.

DeepSeek adalah perusahaan rintisan di bidang kecerdasan buatan yang berasal dari Tiongkok. Mereka berkomitmen untuk menghadirkan solusi AI yang dapat diaplikasikan dalam berbagai sektor, mulai dari otomasi bisnis hingga pengembangan aplikasi canggih. Model terbaru dari DeepSeek, DeepSeek R1, adalah sebuah chatbot berbasis AI yang dirilis pada awal tahun ini dan mirip dengan ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI. Semua langkah yang diambil oleh negara-negara tersebut memperlihatkan kekhawatiran terhadap keamanan data dan privasi pengguna dalam menggunakan teknologi kecerdasan buatan.