Israel vs Hizbullah: Babak Baru setelah Serangan di Dataran Tinggi Golan

by -99 Views
Israel vs Hizbullah: Babak Baru setelah Serangan di Dataran Tinggi Golan

Kekhawatiran munculnya perang regional kembali meningkat setelah kelompok milisi Hizbullah menembakkan ratusan roket ke Israel yang mengakibatkan kebakaran hutan di Dataran Tinggi Golan. Insiden ini terjadi pada Kamis (1/7/2024) dan menewaskan 12 anak-anak dan orang muda serta melukai 30 lainnya.

Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Israel menyalahkan Lebanon atas serangan mematikan tersebut. Israel menyatakan bahwa mereka menargetkan beberapa lokasi Hizbullah di seluruh Lebanon dan mengancam akan membuat kelompok bersenjata itu “membayar harga yang mahal”.

Militer Israel mengklaim memiliki bukti bahwa proyektil jatuh di lapangan sepak bola adalah roket Falaq-1 buatan Iran yang ditembakkan oleh seorang komandan Hizbullah dari lokasi peluncuran di Lebanon selatan. Namun, Hizbullah membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan tersebut.

Masih belum jelas apakah insiden ini akan memicu perang baru, namun analis politik Timur Tengah memperkirakan bahwa ini hanyalah sebuah kecelakaan. Iran sendiri mengingatkan Israel agar tidak melakukan tindakan lebih lanjut yang dapat memicu perang.

Selain itu, perang di Gaza juga masih menjadi perhatian utama, dengan upaya terus dilakukan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Direktur CIA Bill Burns berada di Eropa untuk melakukan negosiasi lebih lanjut dalam upaya mencapai kesepakatan tersebut.

Dalam konteks Druze dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki, insiden ini terjadi di komunitas Druze, minoritas etnoreligius berbahasa Arab yang sebagian besar tinggal di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Meskipun banyak anggotanya tidak memiliki kewarganegaraan Israel, mereka diakui oleh Israel sebagai warga negara Israel. Dataran Tinggi Golan sendiri diduduki oleh Israel sejak Perang Enam Hari tahun 1967 dan masih diakui sebagai bagian dari wilayah Suriah oleh masyarakat internasional.

Perkembangan selanjutnya terkait konflik ini masih menjadi perhatian utama dan upaya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut terus dilakukan.