Harita Nickel Memperhatikan Tiga Wilayah Utama Lingkungan

by -101 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mencapai banyak pencapaian dalam upaya mengatasi perubahan iklim sepanjang tahun 2023. Salah satunya adalah mendaur ulang 644.234 ton terak nikel setelah mendapatkan izin dari pemerintah untuk memanfaatkan kembali terak nikel tersebut.
Bahan tersebut kemudian digunakan untuk batu bata beton, konstruksi jalan, dan struktur terumbu karang buatan. Entitas pertambangan dan pemurnian Harita Nickel juga telah memperoleh sertifikasi ISO 14001 dan ISO 45001 pada tahun 2023 untuk manajemen mutu dan lingkungan.
Ada tiga area utama yang menjadi fokus Harita dalam berpartisipasi dalam upaya perbaikan lingkungan, yaitu di darat, udara, dan air.
Di darat, upaya yang dilakukan antara lain reklamasi dan revegetasi. Ketika proses penambangan mencapai lapisan batuan dasar, maka area tersebut dinyatakan mine out dan menjadi area bekas tambang. Perusahaan memastikan bahwa area bekas tambang tersebut tidak dibiarkan begitu saja, melainkan melalui proses reklamasi sesuai regulasi pemerintah.
Total telah ada 201 hektar lahan reklamasi dan revegetasi yang telah dilakukan oleh Harita Nickel hingga tahun 2023, yang adalah gabungan dari IUP PT Trimegah Bangun Persada (TBP) dan IUP PT Gane Permai Sentosa (GPS).
Selain itu, perusahaan juga telah merehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) yang terdampak oleh pertambangan hingga mencapai 475,35 hektar serta merehabilitasi kawasan bakau seluas 23,04 hektar.
Di sektor air, Harita Nickel juga memperhatikan pengelolaan air limpasan pada setiap bukaan tambang yang bercampur dengan air hujan. Perusahaan juga melakukan proses pengelolaan kekeruhan air menggunakan flokulan untuk mempercepat proses pengendapan sedimen.
Untuk menjaga kualitas air laut di kawasan Kawasi, Pulau Obi, Harita Nickel memasang reef cube di perairan dangkal untuk menciptakan ekosistem terumbu karang yang baik.
Dalam sektor udara, perusahaan melakukan penyiraman rutin area tambang menggunakan truk penyiram untuk mengelola dampak debu tambang. Selain itu, di pabrik RKEF, Harita Nickel memasang ElectroStatic Precipitator (ESP) pada setiap cerobong untuk mengendalikan pencemaran udara.
Langkah proteksi lingkungan yang dilakukan Harita Nickel tidak hanya untuk memenuhi regulasi, tetapi juga untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia bagian timur. Upaya dan pencapaian besar Harita Nickel dalam mengurangi dampak perubahan iklim membuat CNBC Indonesia menilai bahwa PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) layak mendapatkan Green Ratings.