Jakarta, CNBC Indonesia – Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga saat ini belum dapat digunakan sebagai tempat pemberhentian meskipun sebenarnya sudah selesai. Hal ini disebabkan karena akses jalan tol menuju stasiun tersebut belum dibangun.
Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Triono Junoasmono mengakui bahwa pembebasan lahan belum berjalan. Sementara itu, rancangan teknis akhir (RTA) yang menjadi tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Jasa Marga juga sedang dalam pembahasan.
“Proses administrasi untuk pembebasan lahan masih berlangsung. Belum ada yang dibebaskan. Untuk desain RTA sedang dalam pembahasan bersama,” ungkap Triono kepada CNBC Indonesia, Sabtu (27/4/2024).
Ketika beberapa tahapan tersebut sedang berlangsung, Kementerian PUPR menargetkan bahwa prosesnya tidak akan berlangsung lama karena di pertengahan tahun ini akan memasuki tahap konstruksi.
“Pada saat ini sedang dalam proses penyusunan desain oleh Jasa Marga dan proses pengusulan penetapan lokasi (Penlok) untuk pembebasan lahan. Kami menargetkan tahun 2024 ini, tepatnya pertengahan atau Q3, konstruksi akan dimulai oleh Jasa Marga,” kata Triono.
Sementara itu, Project Director Proyek Pengembangan Akses Tol Jasa Marga, Denny Chandra Irawan menyebut bahwa Pemerintah melalui Kementerian PUPR menugaskan Jasa Marga untuk melaksanakan pembangunan akses tol Karawang yang menghubungkan Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan jaringan jalan di area Stasiun KCJB Karawang. Saat ini, Jasa Marga sedang dalam proses Rencana Teknik Akhir (RTA) yang merupakan salah satu kewajiban dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
“Terkait dengan pembangunan akses tol Karawang, saat ini Jasa Marga sedang menyelesaikan penyusunan Rencana Teknik Akhir (RTA). RTA ini akan membutuhkan persetujuan akhir dari Kementerian PUPR,” kata Denny Chandra.
Saat ini, proses RTA masih berjalan, sehingga langkah pelaksanaan konstruksi belum dapat dilaksanakan karena masih ada teknis lain yang perlu diselesaikan.
“Konstruksi dapat dimulai setelah lahan untuk konstruksi tersedia dan proses pengadaan lahan dilakukan oleh Kementerian PUPR. Saat ini, proses pengadaan lahan untuk pembangunan akses tol Karawang sedang dalam tahap Penetapan Lokasi (Penlok) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujar Denny.
Belum beroperasinya akses jalan menuju Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang membuat perjalanan hanya menghubungkan Jakarta-Bandung tanpa melibatkan Karawang, yakni rute Halim-Padalarang dan Halim-Tegalluar.
Padahal, Kereta Cepat Whoosh dibangun dengan memiliki 4 stasiun, yaitu Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Sejak beroperasi penuh pada 2 Oktober 2023, hanya Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang yang belum beroperasi meskipun pembangunannya sudah selesai. Target awalnya, Stasiun Whoosh Karawang diharapkan dapat beroperasi pada awal tahun 2024 ini.
[Gambas:Video CNBC]
(Artikel Selanjutnya)
Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik, Benarkah Jumlah Penumpang Jadi Turun?
(wur/wur)