Penjelasan dari Wamenkeu Suahasil tentang Dolar yang Sempat Tembus Rp16.200

by -88 Views

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengklaim bahwa fundamental perekonomian Indonesia dalam kondisi baik di tengah ketidakpastian global saat ini. Klaim ini disampaikan Suahasil dalam keterangan pers di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Dia menjelaskan, selama libur panjang cuti bersama dan Idulfitri lalu, terdapat beberapa perubahan di dunia internasional. Seperti diketahui, dinamika yang ada telah memicu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menembus Rp16.200/US$.

Pertama, pengumuman inflasi Amerika Serikat. Per Maret 2024, inflasi Negeri Paman Sam mencapai 3,5% secara tahunan (yoy), lebih tinggi dari prediksi pasar yang memproyeksi bisa melandai ke 3,4% yoy.

“Sehingga perkiraan bahwa Amerika Serikat akan menurunkan suku bunga kemudian menjadi kaya belum ini. Dengan belum berarti higher for longer. Dengan begitu maka di tingkat global terjadi pergerakan kembali ke AS, dolar AS dicari lagi,” kata Suahasil.

Kemudian ada konflik di Timur Tengah yang dipicu serangan Iran ke Israel. Serangan itu merupakan balasan atas serangan Israel ke kompleks kedutaan Iran di Damaskus, Suriah.

“Dan selama libur Lebaran, pasar kita tutup. Nah setelah libur buka Selasa lalu terjadi beberapa perubahan bahwa kita lihat dalam dua hari ini telah reda. Tentu kita harap tidak terjadi eskalasi konflik di global,” ujar Suahasil.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, Kementerian Keuangan terus mengamati fundamental perekonomian seperti pertumbuhan ekonomi hingga inflasi. Semuanya masih dalam keadaan baik.

“Semoga bisa terus menjaga ketahanan fundamental kita,” lanjutnya.

Terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, Suahasil mengatakan realisasi akhir Maret 2024 akan diumumkan pekan depan. Namun, dia meyakini pelaksanaan yang prudent sebagaimana sejak awal tahun akan terus berlanjut.

Lebih lanjut, Suahasil memastikan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan, yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus memantau kondisi ekonomi.

“Dan melihat titik-titik yang memastikan stabilitas sistem keuangan. Kita melihat sistem perbankan dan nonbank masih tetap berjalan dengan sangat baik dan kita lanjutkan pemantauan atas stabilitas itu tentu dengan kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,” katanya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Wamenkeu: Inflasi 2023 Bisa di Bawah 3%

(miq/miq)