Negara harus mendukung inovasi dan penelitian untuk mengembangkan teknologi digital.

by -115 Views

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Negara memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan teknologi digital. Salah satunya adalah dengan menciptakan kebijakan yang mendukung inovasi dan penelitian. Saat ini, penggunaan teknologi digital sudah sangat merasuk ke dalam setiap aspek kehidupan manusia. Bukan hanya digunakan oleh individu saja, tetapi juga dalam penyelenggaraan pemerintahan.

“Dari sini kita bisa melihat bahwa teknologi digital telah menjadi fondasi penting dalam kemajuan suatu bangsa di era globalisasi,” ujar Dary dalam keterangannya, Sabtu (13/4/2024).

Menurutnya, negara yang mampu mengembangkan teknologi digital secara mandiri dan memanfaatkannya secara optimal akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan. Oleh karena itu, peran negara sangatlah vital dalam mendukung pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital di berbagai sektor kehidupan.

Dary menilai, salah satu peran utama negara dalam pengembangan teknologi digital adalah dengan menciptakan kebijakan yang mendukung inovasi dan penelitian. Negara dapat memberikan insentif, subsidi, atau dana penelitian bagi institusi pendidikan, lembaga riset, dan industri untuk mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru dan pengembangan teknologi yang inovatif.

“Dengan adanya kebijakan yang mendukung, para peneliti dan inovator akan merasa termotivasi untuk terus mengembangkan ide-ide brilian mereka,” katanya.

Peran negara yang efektif akan sejalan dengan kemajuan teknologi digital yang berkualitas. Negara memiliki pengaruh besar karena memiliki anggaran yang dapat dialokasikan untuk peningkatan anggaran penelitian dan pengembangan (Litbang) demi meningkatkan tingkat dan jenis teknologi yang digunakan, dengan banyak instrumen yang sudah berada di bawah BRIN (sebelumnya ada LIPI, BPPT, BATAN, LAPAN, dan lain-lain).

“Namun, di era ekonomi terbuka seperti sekarang sejak era reformasi, sebenarnya tidak hanya negara, swasta juga bisa aktif berperan dalam pengembangan litbang teknologi. Contohnya adalah Gojek sebagai platform on demand, Shopee sebagai platform e-commerce, dan Radika Karya Utama serta Integra Indonesia sebagai platform infrastruktur teknologi,” papar Dary.

Selain menciptakan kebijakan yang mendukung, negara juga bertanggung jawab untuk memastikan adanya infrastruktur teknologi yang memadai. Infrastruktur seperti jaringan internet cepat dan luas, aksesibilitas terhadap perangkat teknologi, dan layanan publik berbasis teknologi merupakan hal-hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat dapat merasakan manfaat dari perkembangan teknologi.

Negara perlu berinvestasi dan bekerja sama dengan pihak lokal dan swasta dalam pembangunan infrastruktur ini agar tidak tertinggal dalam persaingan global. “Contoh negara yang berhasil menggabungkan kolaborasi swasta dan negaranya adalah Samsung yang dapat bersaing dengan raksasa teknologi Apple dari Amerika Serikat secara langsung dan sukses karena kolaborasi yang solid,” kata Dary.

Selanjutnya, peran negara dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan startup dan industri teknologi sangatlah penting. Negara dapat memberikan fasilitas seperti ruang kantor bersubsidi, akses mudah terhadap modal usaha, pelatihan, dan pendampingan bagi para pengusaha muda atau startup.

“Dengan dukungan ini, para pelaku industri teknologi dapat berkembang lebih cepat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara,” katanya.

Tidak hanya itu, kata Dary, negara juga memiliki peran dalam mengatur dan mengawasi perkembangan teknologi agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan. Regulasi yang jelas dan tegas diperlukan untuk mengatur penggunaan teknologi secara etis dan bertanggung jawab.

“Selain itu, negara juga harus memastikan perlindungan data pribadi dan keamanan siber bagi warganya agar tidak ada penyalahgunaan teknologi yang merugikan,” katanya.

Sumber: https://rejabar.republika.co.id/berita/sbuv41512/kembangkan-teknologi-digital-negara-harus-dukung-inovasi-dan-penelitian

Source link