Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) telah menyalurkan social trade loan senilai USD 100 juta kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Managing Director Wholesale Banking HSBC Indonesia, Riko Tasmaya, menyatakan bahwa penyaluran social trade loan yang diberikan oleh HSBC ini merupakan yang terbesar secara global, dan ditujukan sebagai bagian dari upaya bank untuk membantu memperluas akses pembiayaan dan pengembangan inklusif bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama pengusaha mikro perempuan di seluruh Indonesia.
“Kami berharap dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, terutama UMKM yang merupakan mesin pertumbuhan ekonomi penting di Indonesia dengan kontribusi 61% terhadap PDB Indonesia dan menyerap 97% tenaga kerja,” jelas Riko secara resmi pada Rabu (6/3/2024).
Riko juga menyatakan bahwa membangun inklusi dan ketahanan berarti juga berupaya mengatasi kesenjangan yang dapat membuat perbedaan menurut HSBC.
“Kami bangga memberikan social trade loan sebesar USD 100 juta atau setara dengan hampir Rp 1,5 triliun untuk membantu PNM memperluas akses pembiayaan bagi jutaan perempuan pengusaha mikro di seluruh Indonesia, serta berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan perempuan Indonesia,” tambah Riko.
Pinjaman sosial merupakan pinjaman yang digunakan untuk mendanai kegiatan dan proyek yang bertujuan untuk mengatasi masalah sosial atau mencapai hasil sosial yang positif. Proyek yang memenuhi syarat meliputi pinjaman kepada UMKM, dukungan untuk produk dan layanan kesehatan pemerintah dan swasta, pengembangan fasilitas infrastruktur pendidikan pemerintah dan swasta, serta dukungan untuk perumahan yang terjangkau.
Sebelumnya, HSBC Indonesia juga telah memberikan pinjaman sosial kepada PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK), sebuah lembaga keuangan swasta non-bank di Indonesia yang menerapkan model bisnis Grameen Bank dan melayani lebih dari 1,52 juta perempuan pengusaha mikro di Indonesia.
“Inklusi adalah kunci untuk membuka dunia penuh peluang. Sejak kehadiran kami di Indonesia hampir 140 tahun yang lalu, sebagai bank internasional terkemuka, HSBC telah mendukung pertumbuhan berbagai bisnis di Indonesia, dan kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia dengan menciptakan ekosistem yang inklusif yang memungkinkan setiap bisnis untuk berkembang,” kata Riko.
Menurut data International Monetary Fund, rasio kredit perbankan terhadap PDB di Indonesia pada tahun 2021 relatif rendah yaitu 35%, dan terdapat 22 juta perempuan pengusaha mikro di Indonesia yang kekurangan akses terhadap perbankan dan lembaga keuangan.
PNM Mekaar merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM yang diluncurkan sejak tahun 2015. PNM melihat potensi besar dalam pertumbuhan UMKM di Indonesia jika didukung dengan kompetensi yang mumpuni dari pelaku UMKM. Program Mekaar telah berdampak nyata dalam membangun kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan kaum ibu.
“Harapannya kedepan setelah mendapatkan pembiayaan dan pemberdayaan yang kami berikan, masyarakat terutama nasabah kami, nasabah PNM, khususnya nasabah PNM Mekaar, bisa memiliki kemandirian ekonomi dan secara lokal maupun nasional akan ada multiplier effect dari pertumbuhan aktivitas ekonomi yang mereka lakukan,” pungkas Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi.
Artikel Selanjutnya
Bank Neo Commerce Umumkan Pengunduran Diri Pamitra Wineka
(adv/adv)