Fenomena Tak Terduga di Laut Indonesia: Karang Memutih secara Misterius

by -132 Views
Fenomena Tak Terduga di Laut Indonesia: Karang Memutih secara Misterius

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang telah menilai fenomena pemutihan karang sebagai respons terhadap prediksi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Coral Reef Watch yang mengindikasikan potensi kenaikan suhu air laut pada awal tahun 2024.

Penilaian ini dilakukan secara bertahap dari Januari hingga pertengahan Februari 2024 di beberapa kawasan konservasi, seperti Pulau Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan (Gili Matra), Kawasan Konservasi Laut Banda, dan Taman Nasional Perairan Laut Sawu.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL), Victor Gustaaf Manoppo menyatakan bahwa pentingnya melakukan penilaian fenomena pemutihan karang karena terumbu karang memiliki peran vital dalam kehidupan laut dan manusia. Fenomena pemutihan karang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem yang merugikan bagi kehidupan laut dan manusia yang bergantung pada ekosistem karang.

KKP, bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yayasan Reef Check Indonesia, dan mitra lainnya telah merancang kegiatan pemantauan pemutihan karang di kawasan konservasi. Hasil pemantauan ini akan dianalisis dan disebarluaskan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan edukasi kepada masyarakat.

Direktur Konservasi Ekosistem dan Biota Perairan KKP, Firdaus Agung menambahkan bahwa pemutihan karang diprediksi akan semakin sering terjadi seiring dengan peningkatan suhu permukaan laut sebagai dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, diperlukan keterpaduan respon untuk pemantauan pemutihan karang.

Penilaian fenomena pemutihan karang dilakukan menggunakan metode citizen science yang melibatkan masyarakat dan operator selam, seperti di Kawasan Konservasi Laut Banda, Taman Nasional Perairan Laut Sawu, dan Kawasan Konservasi Pulau Gili Matra. Hasil penilaian menunjukkan tingkat pemutihan karang yang bervariasi di beberapa lokasi kawasan konservasi.

Kepala BKKPN Kupang, Imam Fauzi menekankan pentingnya penilaian cepat terhadap pemutihan karang di kawasan konservasi. Selain itu, penilaian pemutihan karang akan dijadwalkan dalam beberapa fase untuk memberikan respons yang tepat dan mitigasi yang diperlukan. Semua langkah ini bertujuan untuk menjaga ekosistem laut dalam jangka panjang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.