Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka telah menyampaikan pidato kemenangan kepada para pendukungnya pada Rabu malam di Istora Senayan, Jakarta. Pidato kemenangan ini disampaikan karena unggul jauh dalam perhitungan cepat atau quick count dari berbagai lembaga survei.
Pidato kemenangan Prabowo ini ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Menurut Hasto, Prabowo terlalu cepat menyampaikan pidato kemenangan karena hanya melihat hasil quick count. Padahal rekapitulasi suara versi manual masih dihitung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Hasto mengatakan bahwa yang melakukan pidato kemenangan tidak memahami tahapan-tahapan pemilu, karena menang atau tidaknya ditentukan oleh proses rekapitulasi yang dilakukan dari bawah, bukan hanya dari hasil quick count,” ungkap Hasto di Gedung TPN Kebun Jeruk, Jakarta, Kamis lalu dikutip pada Minggu (18/2/2024).
Dia menegaskan bahwa pihaknya sampai saat ini masih menunggu rekapitulasi KPU. Hasto juga mengimbau agar media TV fokus dalam perhitungan rekapitulasi yang dilakukan KPU.
Soal komunikasi dengan tim AMIN, Hasto menangkisnya. Dia menuturkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat tajam antara apa yang terjadi dalam warga negara yang berada di luar negeri yang bebas dari bansos, intimidasi, dan pengawasan oknum aparat dengan apa yang terjadi di dalam negeri.
Prinsipnya, apa yang terjadi dengan warga negara itu harus dijaga. Hal ini berdasarkan laporan yang diterima, tim 01 (AMIN) juga merasakan hal itu, tapi masing-masing bekerja dengan independensinya masing-masing, dengan ruang lingkupnya masing-masing.