Prabowo Memenangkan Quick Count, Ini 4 Hal yang Dicatat oleh Pengusaha Tambang

by -4715 Views
Prabowo Memenangkan Quick Count, Ini 4 Hal yang Dicatat oleh Pengusaha Tambang

Indonesian Mining & Energy Forum (IMEF) memberikan 4 pesan khusus kepada pengganti Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke depan. Saat ini memang, belum final hasil rekapitulasi suara yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, dalam hasil real count, pasangan calon (Paslon) Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Rangka menduduki posisi teratas. Sebagai Paslon pemenang dalam Quick Count, IMEF memberikan beberapa pesan kepada Prabowo-Gibran, khusus untuk sektor pertambangan.

Pertama, harus diakui Indonesia dalam global value chain masih sebatas sebagai pemasok bahan baku negara industri. “Sehingga Pemerintahan Prabowo harus mampu memperkuat hilirisasi proses peningkatan nilai tambah dalam mata rantai produksi, mulai dari penambangan mineral hingga end product industri,” ungkap Ketua IMEF Singgih Widagdo kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/2/2024).

Singgih bilang, penguatan hilirisasi dilakukan sejak dari tahap eksplorasi, pemurnian, semi fabrikasi, fabrikasi dan sampai pada product akhir harus menjadi mata rantai yang harus diperkuat. Bahkan, sejak dari sektor mineral dibawah Kementerian ESDM dan sektor industri dibawah Kementerian Perindustrian harus terintegrasi. “Kementerian Perindustrian harus mampu memetakan dan memperbesar kebutuhan end product di dalam negeri, sehingga akan mampu memperkuat arah investasi dan kegiatan eksplorasi di hulunya. Kegiatan usaha penambangan dan pengolahan/pemurnian mineral logam harus mampu diintegrasikan,” jelas Singgih.

Kedua, tata kelola Pemerintahan harus mampu membangun integrasi pendataan pemanfaatan bijih dan produksi hasil pengolahan dan pemurnian. Sinergi IUP Operasi dan Produksi dan Ijin Usaha Industri (IUI) harus segera terbangun. Dengan demikian, harmonisasi kebijakan pertambangan dan perindustrian harus terintergrasi secara kuat.

Keempat, memperkuat bukan saja berpikir sebatas berpikir investasi, tapi harus dikaitkan dengan teknologi. Pemerintah harus mampu memperkuat penguasaan teknologi melalui berbagai riset, memperbesar pembiayaan riset untuk hilirisasi, local content harus mampu diperbesar, dan ujungnya pasar kebutuhan end product hilirisasi dapat diperbesar di dalam negeri.

Keempat, mengingat hilirisasi terkait dengan mineral dan batubara sangat berbeda. Dan sekaligus permasalahan yang melekat pada minerba dan energi sangat berbeda. “Maka menurut saya Pemerintah Prabowo harus memisahkan Kementerian ESDM menjadi dua, yaitu Menteri Minerba dan Menteri Migas dan Petrokimia,” jelas Singgih.